REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA — Brasil akan menjadi negara pertama yang mengumumkan investasi di Tropical Forest Forever Facility (TFFF), mekanisme pendanaan multilateral untuk mendukung konservasi hutan global.
Tiga sumber menyebut Presiden Luiz Inacio Lula da Silva berencana mengumumkan investasi itu pada Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025). Langkah ini diharapkan mendorong pendanaan dari negara-negara kaya maupun berkembang yang selama ini kerap berselisih terkait kebijakan iklim global.
Pemerintah Brasil melihat TFFF sebagai capaian utamanya di Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP30) yang akan digelar di Kota Belem pada November mendatang. Belum diketahui berapa besar investasi yang akan digelontorkan Brasil.
Namun, dua sumber pemerintah yang enggan disebutkan namanya menyebut jumlahnya “cukup besar” dan dirancang menjadi tolak ukur bagi negara lain.
Pada Juli lalu, Menteri Keuangan Cina Lan Foan menyampaikan kepada Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad bahwa Cina akan berkontribusi pada TFFF, meski belum menyebutkan angka pasti.
Investasi dari Cina akan menjadi perubahan penting dalam pendanaan iklim yang selama ini bergantung pada negara-negara kaya, yang dianggap paling bertanggung jawab atas pemanasan global. Sejumlah sumber menyebut TFFF juga menerima sinyal dukungan dari Inggris, Prancis, Jerman, Norwegia, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
Pembuat kebijakan berharap TFFF dapat menghimpun dana sebesar 125 miliar dolar AS dari kontribusi negara dan sektor swasta. Mekanisme ini akan dikelola seperti dana abadi, dengan menyalurkan dana tahunan kepada negara-negara berdasarkan luas hutan hujan tropis yang masih tersisa.
Prakiraan awal menyebut untuk mencapai target itu, Brasil membutuhkan sumbangan awal sebesar 25 miliar dolar AS dari pemerintah dan lembaga filantropi besar. Setelah itu, diharapkan dapat menarik tambahan 100 miliar dolar AS dari investor swasta.
Menurut tiga sumber, dalam beberapa bulan terakhir diplomat dari negara-negara yang berminat berinvestasi di TFFF menyampaikan kontribusi awal Brasil akan membantu mereka menyusun pengumuman investasi mereka sendiri.
Salah satu sumber mengatakan, tujuan Brasil menjadi investor pertama TFFF adalah untuk menunjukkan kepercayaan terhadap mekanisme tersebut. Brasil juga diperkirakan akan menjadi penerima terbesar pendanaan dari TFFF.
Para sumber menambahkan, angka final dan waktu penyaluran investasi masih dibahas Kementerian Keuangan Brasil bersama Presiden Lula, yang sudah berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Namun, mereka memastikan Brasil telah memutuskan untuk berinvestasi.