BRI Kembangkan Bank Emas sebagai Mesin Pertumbuhan Baru

2 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — BRI menjadikan layanan bullion atau bank emas sebagai mesin pertumbuhan baru di tengah minat masyarakat yang terus menguat terhadap emas. Langkah ini diposisikan sebagai bagian dari diversifikasi usaha agar sumber pendapatan bank tidak hanya bertumpu pada kredit.

“Sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pertumbuhan, BRI juga terus mengembangkan Second Engines of Growth melalui penguatan segmen konsumer dan pengembangan layanan bullion atau bank emas,” kata Hery Gunardi dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).

Ia menegaskan transformasi berkelanjutan tersebut dijalankan melalui program BRIVolution Reignite. Pada segmen konsumer, BRI fokus memperluas basis nasabah payroll untuk memperkuat dana murah. Pada bisnis KPR, BRI memperluas kerja sama proyek dengan pengembang tier-1 serta menjaga ekspansi selektif pada portofolio refinancing dan secondary market.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, BRI memanfaatkan sinergi perusahaan anak guna memperluas joint financing. “Bisnis pembiayaan kendaraan bermotor BRI akan mendorong perusahaan anak untuk bersinergi. Terkait auto loan, kita akan terus membangun BRI Finance bahu-membahu dengan BRI membangun bisnis KKB,” ungkap Hery dalam paparan kinerja BRI Kuartal III 2025 pada akhir Oktober lalu.

Terkait bank emas, BRI mengandalkan Pegadaian yang memiliki sekitar 4.000 cabang di seluruh Indonesia sebagai tulang punggung layanan bullion. Pegadaian baru meluncurkan super app bernama Tring untuk memudahkan konsumen membeli emas secara digital.

BRI menilai pengembangan layanan emas sejalan dengan upaya memperbesar fee-based income dan memperkuat struktur pendapatan. Pada saat bersamaan, bank tetap menata bisnis inti agar ekspansi baru tidak membebani kualitas aset.

Hingga Triwulan III 2025, kinerja BRI tumbuh positif dengan dana pihak ketiga naik 8,2 persen (yoy) menjadi Rp 1.474,8 triliun. Penyaluran kredit meningkat 6,3 persen (yoy) menjadi Rp 1.438,1 triliun dan laba bersih mencapai Rp 41,2 triliun.

Ke depan, tantangannya bukan sekadar menyediakan kanal pembelian emas digital, tetapi memastikan layanan bank emas benar-benar aman, transparan, dan mudah dijangkau warga. “Kinerja BRI tidak hanya tumbuh secara sehat, tetapi juga merefleksikan keberpihakan nyata terhadap sektor produktif dan ekonomi rakyat. BRI akan terus memperkuat fundamental bisnis dengan menjaga kualitas aset, meningkatkan efisiensi pendanaan, serta memperdalam transformasi yang dijalankan secara terstruktur dan terintegrasi melalui BRIVolution Reignite,” pungkas Hery.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |