BRMP: IP2MP Makariki jadi wahana strategis perbenihan padi di Malteng.
Ambon (ANTARA) - Badan Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) Maluku menyatakan kawasan IP2MP Makariki di Kabupaten Maluku Tengah menjadi wahana strategis pengembangan perbenihan padi di provinsi tersebut melalui penerapan Indonesian Good Agricultural Practices (IndoGAP).
Kepala BRMP Maluku Gunawan mengatakan, keberadaan Instalasi Pengembangan dan Penerapan Modernisasi Pertanian (IP2MP) Makariki berperan penting dalam mendukung pengembangan benih padi, baik untuk wilayah Maluku Tengah maupun provinsi Maluku secara keseluruhan.
“Kegiatan diseminasi standar instrumen pertanian kami fokuskan pada demplot penerapan IndoGAP yang dirancang sebagai wahana belajar strategis, apalagi kawasan IP2MP Makariki juga menjadi lokasi rencana cetak sawah pada 2026,” kata Gunawan, di Ambon, Jumat, (24/10).
Gunawan menjelaskan, target luas tambah tanam (LTT) padi reguler di Maluku pada 2025 mencapai 26.249 hektare, sedangkan padi gogo ditargetkan seluas 11.484 hektare.
Hasil panen dari kegiatan tersebut akan diolah menjadi benih Inpago 13 kelas benih sebar sebagai bagian dari dukungan terhadap program strategis Kementerian Pertanian.
Pada kegiatan bimbingan teknis, petani Dusun Sion (kelompok tani Agrotec Makariki) bersama pelajar SMK Negeri 4 Maluku Tengah diperkenalkan dengan teknik panen baik secara manual maupun menggunakan alat modern combine harvester. Peserta dibagi dalam tiga kelompok untuk mempelajari anatomi tanaman padi dan teknik perhitungan produksi.
Panen demplot dilakukan pada hamparan seluas 1,5 hektare dengan taksasi produksi mencapai 3,5 ton. Meski demikian, ia mengaku tantangan produksi padi masih cukup besar, di antaranya curah hujan tinggi yang menyulitkan pengendalian gulma serta serangan hama burung karena hamparan padi menjadi satu-satunya di kawasan tersebut.
Gunawan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang budidaya padi serta menumbuhkan kembali minat petani untuk menanam padi.
“Ini penting karena harga beras di tingkat konsumen telah mencapai Rp17.000 per kilogram, sehingga peningkatan produksi padi lokal menjadi peluang besar bagi petani,” ucapnya.
sumber : antara

4 hours ago
11














































