Buntut Bentrokan Dua Kubu Pilkada, TNI-Polri Kerahkan Ratusan Personel ke Puncak Jaya

1 day ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan ratusan personel gabungan di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah setelah terjadi bentrokan antara dua kubu pendukung pasangan calon pilkada di sana. Personel gabungan terdiri dari Polres Puncak Jaya, Kodim 1714/PJ, Satgas Yon 112/DJ, Satgas Yon 715/MTL dan Brimob BKO Puncak Jaya.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Matheus Tanggu Ate memimpin patroli jalan kaki sepanjang Kota Mulia pada Senin pagi, 14 April 2025. Personel gabungan TNI-Polri dibagi menjadi dua tim guna melewati jalur utama maupun jalur belakang dari Kota Baru hingga Kota Lama Mulia.
 
Matheus mengatakan personel gabungan akan melaksanakan kegiatan patroli pada pagi, siang, sore hingga malam hari. “Kami juga akan menempatkan puluhan personel gabungan TNI-Polri pada beberapa titik sesuai dengan permintaan kedua massa pendukung paslon,” katanya lewat keterangan tertulis Polres Puncak Jaya, Senin.
 
Jumlah personel yang dikerahkan TNI-Polri adalah sekitar 30 hingga 40 orang di beberapa titik. “Sekitar 30 - 40 personel di setiap pos penyekatan,” kata Kepala Seksi (Kasie) Polres Puncak Jaya, Muztakim, lewat pesan singkat. “Ada empat pos penyekatan.”
 
Dengan 30 sampai 40 personel di tiap pos, maka total personel gabungan TNI-Polri yang dikerahkan di beberapa titik di Puncak Jaya sekitar 120 hingga 160 orang.
 
Polres Puncak Jaya mengatakan personel gabungan juga memberi imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta larangan membawa alat perang.
 
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara dua kubu pendukung calon kepala daerah saat Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Jaya. Polisi mengatakan kerusuhan ini melibatkan massa pendukung pasangan calon nomor urut 1, Yuni Wonda dan Mus Kagoya dengan pendukung paslon nomor urut 2, Miren Kogoya dan Mendi Wonorengga.
 
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bentrokan itu meletus di Distrik Pagaleme pada Jumat, kemarin.  “59 orang mengalami luka-luka terkena tembakan panah,” kata Ignatius saat dihubungi, Sabtu, 5 April 2025.
 
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengatakan pertikaian tersebut menyebabkan 12 orang tewas. Belasan korban tersebut tewas dalam sejumlah bentrokan yang berlangsung selama tiga bulan terakhir.
 
“Dari hasil pendataan, korban meninggal sebanyak 12 orang. Delapan di antaranya berasal dari kubu pasangan calon nomor urut 1,” kata Faizal melalui melalui keterangan tertulis, 5 April 2025.
 
Konflik antara kedua pendukung calon Bupati Puncak Jaya ini memuncak setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan pasangan calon nomor urut 1, Yuni Wonda-Mus Kagoya. Dalam permohonannya, mereka menilai telah terjadi pelanggaran yang terstruktur, sistematis dan masif. Salah satunya yaitu dugaan sabotase dalam penyebaran logistik oleh pasangan calon nomor urut 2 di empat distrik.
 
Atas permohonan tersebut, MK memerintah Komisi Pemilihan Umum melakukan rekapitulasi ulang. Mahkamah memerintahkan rekapitulasi ulang itu digelar di 22 distrik di Puncak Jaya.
 
Sebelum hasil Pilkada Puncak Jaya ini disengketakan, pasangan calon nomor urut 2, Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga, meraup 111.079 suara atau unggul 25.277 atas pesaingnya.
 
Pilihan Editor: Bareskrim Tangkap Pengedar Sabu Jaringan Malaysia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |