Buntut Pernyataan Bobby yang Membela PT TPL, Ribuan Warga Batak Geruduk Kantor Gubernur

2 hours ago 7
Ilustrasi aksi unjuk rasa | freepik

MEDAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ribuan warga dari berbagai daerah di kawasan Danau Toba turun ke jalan, Senin (10/11/2025). Mereka menuntut Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, bersikap tegas dan mencabut pernyataannya yang dinilai membela perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL).

Aksi massa yang datang dari Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, hingga Tapanuli Selatan itu memadati pusat Kota Medan. Dengan membawa spanduk dan poster bernada protes, mereka berkonvoi dari Lapangan Merdeka menuju Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro, Medan.

Para pengunjuk rasa yang terdiri dari tokoh adat, pendeta, ulama, mahasiswa, hingga aktivis lingkungan menuding PT TPL telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan konflik agraria berkepanjangan di Tanah Batak.

“Kami kecewa, karena Gubernur Bobby malah mengatakan TPL punya hak mengelola kawasan hutan. Padahal, kami di lapangan yang merasakan dampaknya,” ujar Rumenti boru Pasaribu, warga Desa Natinggir, Toba, yang mengaku sebagai generasi ke-16 dari keturunan Pasaribu di wilayah itu. Ia menantang Bobby untuk turun langsung melihat kondisi desa yang menurutnya rusak akibat aktivitas perusahaan.

Senada, Ambarita, orator asal Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun, juga menegaskan bahwa tanah tempat mereka tinggal telah dihuni turun-temurun oleh marga Ambarita. Namun TPL, katanya, justru mengklaim kawasan tersebut sebagai bagian dari konsesi perusahaan.
“Kalau Gubernur berpihak pada rakyat, seharusnya beliau berani merekomendasikan penutupan TPL,” teriaknya dari atas mobil komando.

Selama hampir lima jam massa bertahan di depan Kantor Gubernur Sumut menunggu Bobby Nasution keluar menemui mereka. Namun, yang hadir hanya Wakil Gubernur Surya dan Penjabat Sekretaris Daerah Sulaiman Harahap.
Surya menyampaikan bahwa Bobby sedang berada di Jakarta dan berjanji akan menyampaikan aspirasi para demonstran.
“Tapi kami ingin mendengar langsung dari Gubernur,” sahut massa serentak, bahkan sempat memaksa Surya menelepon Bobby di hadapan publik.

Situasi sempat memanas ketika sejumlah pengunjuk rasa mencoba memanjat pagar kantor gubernur. Polisi dan petugas Brimob yang berjaga langsung memperketat barikade untuk mencegah bentrokan.

Ketua Umum Horas Bangso Batak, Lamsiang Sitompul, menegaskan tuntutan utama warga adalah agar pemerintah menutup PT TPL yang dianggap menjadi sumber kerusakan ekologis di Tanah Batak.
“Bobby harus berpihak pada rakyat, bukan pada korporasi,” ujarnya tegas.

Aksi tersebut membuat sejumlah ruas jalan utama di Kota Medan seperti Jalan R.A. Kartini, Diponegoro, Imam Bonjol, dan Zainul Arifin mengalami kemacetan panjang. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |