Burung Gagak: Taksonomi, Ciri-Ciri, Jenis, Habitat, Mitos, dan Faktanya

12 hours ago 5

TEMPO.CO, JAKARTA - Burung gagak menjadi salah satu jenis hewan yang sering dikaitkan dengan pertanda buruk. Banyak orang Indonesia yang percaya bahwa kemunculan burung gagak di atas atap rumah memberi petunjuk bahwa akan ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

Selain itu, masih ada banyak mitos yang berkembang berhubungan dengan burung gagak, tetapi umumnya dalam konteks negatif. Lantas, bagaimana fakta sebenarnya tentang burung gagak? 

Taksonomi Burung Gagak

Melansir osf.io, burung gagak dengan nama latin Corvus sp. adalah kumpulan burung pengicau (Passeriformes) yang termasuk ke dalam genus Corvus. Di dunia, diperkirakan terdapat sekitar 40 spesies gagak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Indonesia sendiri, burung gagak terdiri atas sembilan spesies yang di antaranya termasuk fauna endemik, yaitu hanya dapat ditemukan di suatu wilayah. Secara umum, burung gagak adalah hewan pemakan segala atau omnivora, memiliki bulu yang dominan hitam, dan ukuran tubuh yang relatif besar. 

Berikut taksonomi burung gagak:

-   Kingdom: Animalia.

-   Subkingdom: Bilateria.

-   Infrakingdom: Deuterostomia.

-   Filum: Chordata.

-   Subfilum: Vertebrata.

-   Infraphylum: Gnathostoma.

-   Kelas: Aves.

-   Superkelas: Tetrapoda.

-   Ordo: Passeriformes.

-   Famili: Corvidae.

-   Genus: Corvus. 

Ciri-Ciri Burung Gagak

Mengacu pada laman digilib.uinkhas.ac.id, terdapat beberapa ciri umum burung gagak, antara lain:

-   Burung pemakan bangkai.

-   Seluruh bulunya berwarna hitam pekat.

-   Sorot mata yang tajam.

-   Paruh dan kaki juga berwarna hitam legam.

-   Kerap bersama kelompoknya.

-   Selalu waspada terhadap lingkungan sekitarnya. 

Habitat Burung Gagak

Mengutip livescience.com, burung gagak dapat ditemukan di seluruh dunia. Misalnya, di Amerika Utara lebih menyukai area terbuka, padang rumput, lahan pertanian, dan pepohonan di dekatnya. Mereka juga berkembang biak di lingkungan pinggiran kota. 

Burung gagak tersebar luas di seluruh dunia, mulai dari Eropa Utara, Skandinavia, Greenland, Islandia, seluruh Asia, Samudra Pasifik, Afrika barat laut dan Kepulauan Canary, Amerika Utara dan Amerika Tengah, hingga selatan Nikaragua. Mereka juga lebih menyukai lanskap terbuka, mulai pesisir laut, tebing, hutan, rawa, gurun, dan semak belukar. 

Jenis Burung Gagak

Berikut beberapa spesies burung gagak yang ada di dunia:

-   Corvus brachyrhynchos: burung gagak Amerika.

-   Corvus caurinus: burung gagak barat laut.

-   Corvus corax: burung gagak biasa.

-   Corvus corone: burung gagak bangkai.

-   Corvus coronoides: burung gagak Australia.

-   Corvus cryptoleucus: burung gagak chihuahua.

-   Corvus florensis: burung gagak Flores.

-   Corvus hawaiiensis: burung gagak Hawaii atau Alala.

-   Corvus imparatus: burung gagak Meksiko.

-   Corvus mellori: burung gagak kecil.

-   Corvus ossifragus: burung gagak ikan. 

Mitos Burung Gagak

Dengan ciri fisik yang terkesan misterius, banyak orang yang percaya bahwa keberadaan burung gagak menunjukkan hal-hal negatif, seperti:

-   Di Indonesia, burung gagak yang berputar-putar di atap rumah dianggap sebagai pertanda kematian.

-   Masyarakat di pantai barat Amerika hingga Asia Timur menganggap burung gagak sebagai dewa.

-   Orang Norwegia kuno percaya bahwa burung gagak yang berdiri di pundak dewa Odin bisa mendengar segalanya.

-   Masyarakat Inggris percaya bahwa selama burung gagak tinggal di menara London, maka Inggris tidak akan jatuh ke tangan negara lain.

-   Di Asia Timur, justru terdapat stigma positif tentang burung gagak, yaitu dapat membawa keberuntungan. 

Fakta Burung Gagak

Berikut beberapa fakta unik tentang burung gagak: 

Ingat Wajah Manusia

Burung gagak dikenal akan kemampuannya dalam memecahkan masalah dan mempunyai keterampilan komunikasi yang baik. Misalnya, ketika seekor gagak bertemu dengan manusia jahat, maka dia akan mengajari gagak lainnya untuk mengenali orang itu, bahkan tidak akan melupakan wajahnya. 

Berkelompok sebagai Gagak Pembunuh

Banyak spesies gagak yang lebih suka menyendiri, tetapi mereka kerap mencari makan dalam kelompok. Sekelompok gagak sering disebut dengan julukan gagak pembunuh, karena ketika satu individu mati, maka burung gagak yang lain akan mengelilingi bangkai tersebut, meratapi, dan berusaha mencari tahu apa yang menjadi penyebab kematiannya. 

Ketika mengetahui penyebabnya, gerombolan burung gagak akan mengejar predator yang membunuh temannya. Pada beberapa spesies, burung gagak tidak kawin dan hidup bertengger dalam komunitas. 

Sering Membersihkan Sampah

Sebagai pengumpul makanan, burung gagak juga dikenal sering membersihkan sampah dan bangkai hewan lain. Namun, mereka justru kerap dituduh menjungkirbalikkan tempat sampah, tetapi penyebab sebenarnya adalah anjing atau rakun.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |