TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi sudah mulai memasukan bagaiaman fitur pengenalan wajah, seperti face recognition, bisa digunakan dalam melakukan urusan administrasi dan bahkan pelayanan publik. Face recognition menjadi salah satu teknologi untuk mengidentifikasi individu berdasarkan fitur unik wajah setiap orang. Misalnya, jarak antara mata, bentuk hidung, dan struktur rahang.
Teknologi face recognition sebenarnya bukan lagi hal yang baru, beragam aplikasi sudah menggunakan fitur ini guna meningkatkan layanan mereka. Selain itu, fitur pengenalan wajah ini juga digunakan untuk meningkatkan sistem keamanan, memberikan kontrol akses, dan bahkan proses verifikasi penggunan di perangkat pintar.
Face recognition merupakan teknologi kategori keamanan biometrik. Bentuk lain dari perangkat lunak biometrik termasuk pengenalan suara, pengenalan sidik jari, dan retina mata atau pengenalan iris.
Mengutip Techopedia, ada dua kegunaan utama untuk perangkat lunak pengenalan wajah, yakni pengenalan dan otentikasi. Salah satu manfaat utama menggunakan otentikasi wajah untuk kontrol akses fisik dengan memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi bila dibandingkan sistem berbasis kredensial fisik tradisional.
Banyak orang yang akrab dengan teknologi pengenalan wajah melalui FaceID, yang digunakan untuk membuka kunci iPhone. Namun, itu hanya satu aplikasi pengenalan wajah. Biasanya, face recognition tidak bergantung pada database foto yang sangat besar untuk menentukan identitas individu. Cara kerjanya hanya mengidentifikasi dan mengenali satu orang sebagai pemilik tunggal perangkat, sambil membatasi akses ke orang lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi, face recognition mengalami pemutakhiran-pemutakhiran juga, salah satunya adalah untuk mendeteksi foto dalam foto dokumen. Dokumen-dokumen yang menaruh foto formal dengan kualitas tinggi, latar belakang polos, dan pencahayaan yang baik akan lebih mudah dipindah, termasuk foto dalam ijazah.
Karakteristik dalam foto ijazah akan menjadi sampel yang mudah untuk dipindai face recognition karena mudahnya untuk membandingkan database wajah dalam foto dengan yang asli. Oleh karena itu, fitur ini digunakan dalam proses rekrutmen perusahaan untuk memastikan bahwa kandidat yang melamar adalah individu yang tertera dalam ijazah.
Bukan hanya perusahaan, dalam institusi pendidikan pun, teknologi ini sudah mulai digunakan untuk dapat memverifikasi keaslian ijazah yang diajukan oleh calon mahasiswa atau alumni.
Namun, dalam penggunaan face recognition dalam memindai identitas wajah dalam ijazah, masih memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah perubahan penampilan seseorang akibat penuaan, pergantian gaya rambut, dan yang lainnya. Akibatnya, sistem pengenalan wajah tidak dapat atau akan kesulitan untuk mendeteksi wajah di dalam foto dengan identitas asli lebih presisi.
Pengaplikasian Face Recognition
Dikutip dari laman Biznet, teknologi face recognition sudah banyak digunakan untuk berbagai tujuan.
1. Absensi Kantor
Saat ini tidak jarang kita temukan kantor yang menggunakan face recognition untuk melakukan absensi pada pegawainya. Umumnya wajah pegawai akan diinput ke dalam sistem yang telah diatur kemudian sistem akan mencoba mengenali wajah tersebut setiap kali wajah tersebut mencoba melakukan absensi.
2. Verifikasi Pelanggan
Pada beberapa aplikasi atau layanan, konsumen terkadang diharuskan untuk melakukan verifikasi identitas. Verifikasi ini biasanya berupa pencocokan kartu identitas dan melakukan autentikasi biometrik. Face recognition dapat digunakan oleh aplikasi pinjaman online maupun fintech untuk memverifikasi apakah pengguna yang akan menggunakan layanannya sesuai antara kartu identitasnya dengan wajah asli calon pengguna.
3. Buka Rekening Bank
Saat ini sudah banyak bank yang mengizinkan pembukaan rekening secara online dan salah satu cara untuk memverifikasi calon nasabah adalah dengan menggunakan face recognition. Hal ini berfungsi untuk memastikan data calon nasabah, sekaligus mempermudah jika nasabah ingin bertransaksi ataupun login di aplikasi bank nantinya. Nasabah bisa menggunakan face recognition alih-alih menggunakan nomor PIN.
4. Akses ke Sebuah Ruangan
Mengikuti pandemi khususnya di Indonesia biasanya setiap memasuki setiap ruangan atau gedung kita akan diminta untuk melakukan check-in melalui aplikasi PeduliLindungi untuk tracking penyebaran covid-19. Jika sebelumnya kita harus membuka aplikasi PeduliLindungi dan melakukan check-in secara manual maka dengan menggunakan face recognition maka kita bisa melakukan check-in secara mudah cukup dengan melakukan scanning wajah. Selain itu face recognition jugabisa diintegrasikan dengan alat pengecekan suhu jadi tidak perlu melakukan pengecekan berulang.
M. Rizqi Akbar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Cara Mendaftar Face Recognation Via Aplikasi KAI