Cegah Stunting, Kader Posyandu Dibekali Budidaya Hidroponik

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Sebanyak 13 kader Posyandu Dahlia di Desa Kabasiran, Kabupaten Bogor, mendapatkan pelatihan intensif mengenai pemanfaatan pangan lokal dan budidaya hidroponik dalam program Dapur Gizi. Kegiatan yang digelar pada Jumat (5/9/2025) ini menjadi upaya strategis untuk memperkuat peran kader posyandu dalam pencegahan stunting di tingkat komunitas.

Pelatihan menghadirkan Dosen Program Studi Gizi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Andi Muh Asrul Irawan sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya optimalisasi pangan lokal yang kaya zat gizi serta mudah diakses masyarakat untuk diolah menjadi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bergizi seimbang.

“Stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak anak. Pencegahannya bisa dimulai dari dapur kita sendiri dengan memanfaatkan kekayaan pangan lokal seperti daun kelor, ikan, dan umbi-umbian,” ujar Andi dalam keterangan pers yang diterima pada Sabtu (20/9/2025).

Menurutnya, kunci pencegahan stunting ada pada pengetahuan para kader posyandu. Dengan edukasi yang kreatif dan mudah diterapkan, kader dapat mendampingi para ibu dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak-anak mereka.

"Kuncinya ada pada pengetahuan para kader untuk mengedukasi para ibu dengan cara yang kreatif dan mudah diterapkan," ucapnya.

Selain materi gizi, para kader juga mendapat pelatihan praktis budidaya sayuran dengan sistem hidroponik. Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi kemandirian pangan di tengah keterbatasan lahan, sehingga keluarga lebih mudah mendapatkan sayuran segar kaya vitamin dan mineral untuk konsumsi sehari-hari.

Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Dahlia ini diharapkan dapat melahirkan agen-agen perubahan gizi di tengah masyarakat. Dengan bekal ilmu gizi dan keterampilan baru, kader kini lebih siap melakukan pendampingan kepada keluarga-keluarga di Desa Kabasiran agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan bebas stunting.

Program "Dapur Gizi" merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang memperoleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada pelaksanaan tahun 2025.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |