Cendekiawan Muslim: Kebungkaman Internasional terhadap Genosida Gaza 'Tak Dapat Diterima'

16 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera bertindak dan mengakhiri genosida Gaza oleh Israel, demikian dilaporkan Arabi21.

Dikutip Middle East Monitor, Sekretaris Jenderal IUMS, Ali Muhammad Al-Sallabi, mengatakan kepada situs tersebut: "Pembantaian brutal dan mengerikan yang dilakukan oleh penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina tidak dapat ditolerir."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini tidak dapat dipercaya di dunia yang kekuatan utamanya menyerukan perdamaian, stabilitas, dan penghormatan terhadap hak-hak manusia," katanya.

“Apa yang benar-benar tidak dapat dipercaya adalah bahwa rakyat Palestina yang tak berdaya, yang telah terkepung di Jalur Gaza selama hampir dua dekade, dan yang telah menghadapi perang pemusnahan selama 15 bulan berturut-turut, sekarang menghadapi kelaparan yang mematikan karena kurangnya makanan, dan kedinginan yang mematikan karena kurangnya tempat berlindung," tuturnya

"Ini adalah kejahatan yang dilakukan tidak hanya oleh penjajah [Israel] dan sekutunya yang menyediakan uang dan senjata serta perlindungan politik dan hukum untuk melanjutkan perang ini, tetapi juga oleh semua negara Arab dan Islam yang tidak berdaya untuk memberi makan orang-orang Palestina dan menyelamatkan mereka di masa-masa sulit ini," ia menambahkan.

Al-Sallabi memperingatkan bahwa "melanjutkan perang yang tidak masuk akal ini, yang tidak menghasilkan apa-apa selain kehancuran dan pemusnahan, serta mengakarnya ketidakadilan yang diakui oleh masyarakat internasional terhadap Palestina, hanya akan menimbulkan lebih banyak kekacauan dan ketidakstabilan di wilayah ini dan di seluruh dunia."

Mantan Komandan Tentara: Israel Kehabisan Semua Taktik di Gaza

Seorang mantan komandan tentara Israel mengatakan kemarin bahwa tentara pendudukan Israel telah kehabisan tenaga untuk melakukan operasi di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak ingin membuat kesepakatan gencatan senjata untuk pertukaran tawanan dengan Hamas, Middle East Monitor melaporkan.

"Saya tidak tahu apa yang kami lakukan di Gaza sekarang. Kecuali untuk mengembalikan [tawanan Israel di Gaza], tidak jelas bagi saya, kami telah mengerahkan semua yang bisa dilakukan tentara," kata Jenderal Israel Ziv, mantan komandan operasi tentara, kepada stasiun radio lokal 103 FM.

Beberapa hari yang lalu, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak akan mengakhiri perang di Gaza sebelum mencapai tujuannya, sementara Hamas bersikeras bahwa sikap keras kepala Netanyahu, termasuk penolakannya untuk mengakhiri genosida Gaza dan tidak menarik tentara dari Jalur Gaza, menghalangi kesepakatan apa pun.

Jenderal Ziv menekankan bahwa Netanyahu tidak ingin membuat kesepakatan dengan Hamas, dengan mengatakan: "Netanyahu tidak ingin mengembalikan orang-orang yang diculik... Tampaknya Israel tidak benar-benar menginginkan kesepakatan ini, karena semuanya bermuara pada satu keputusan, yaitu menghentikan pertempuran."

Pada Selasa, delegasi negosiasi Israel kembali dari Qatar untuk mengadakan "konsultasi internal," setelah seminggu melakukan negosiasi di Gaza.

Meskipun genosida Gaza telah berlangsung selama lebih dari 14 bulan, Israel tidak dapat mencapai tujuan perang yang telah dinyatakannya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |