CFCD Tekankan Tata Kelola dan Dampak dalam Indonesia CSR Award 2025

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Forum for Community Development (CFCD) kembali menyelenggarakan Penganugerahan Indonesia CSR Award (ICA) ke-12 dan Indonesia SDGs Award (ISDA) ke-10 Tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang dinilai konsisten dan berkelanjutan dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) serta berkontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).

Penganugerahan tersebut diikuti hampir 100 perusahaan dengan total 175 program CSR dan SDGs dari berbagai sektor industri, mulai dari energi, pertambangan, manufaktur, keuangan, infrastruktur, hingga jasa. Seluruh program peserta telah melalui proses penilaian yang ketat, independen, dan objektif oleh Komite Penilai yang terdiri atas akademisi, praktisi, dan pakar di bidang CSR serta pembangunan berkelanjutan.

Di bawah kepemimpinan Ketua Umum CFCD Ir. Thendri Supriatno, MBA, dan Sekretaris Umum Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, CFCD terus mendorong penguatan tata kelola CSR dan SDGs agar semakin strategis, terukur, dan selaras dengan agenda pembangunan nasional.

Thendri Supriatno menjelaskan bahwa penganugerahan ini merupakan bagian dari komitmen CFCD untuk mendorong transformasi peran dunia usaha, agar tidak hanya berorientasi pada kinerja ekonomi, tetapi juga mampu memberikan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Indonesia CSR Award dan Indonesia SDGs Award bukan sekadar ajang seremonial, melainkan upaya mendorong dunia usaha menghadirkan program CSR yang terencana, berdampak, dan selaras dengan agenda pembangunan nasional serta target SDGs,” ujar Thendri.

Senada dengan itu, Hardinsyah menekankan pentingnya integrasi program CSR dan SDGs dengan kebijakan perusahaan serta perencanaan pembangunan. Menurut dia, efektivitas CSR tidak hanya ditentukan oleh besaran anggaran, tetapi oleh relevansi program terhadap kebutuhan masyarakat dan keberlanjutan dampaknya.

“Program CSR dan SDGs yang efektif harus dirancang berbasis kebutuhan riil masyarakat, terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan, serta mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan,” kata Hardinsyah.

Ketua Komite Penilai ICA–ISDA 2025, Dr. Suwandi, SH., MBA, menjelaskan bahwa proses evaluasi dilakukan dengan mengedepankan prinsip objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Penilaian tidak semata-mata berfokus pada nilai investasi program, tetapi pada kualitas tata kelola, inovasi, keberlanjutan, serta dampak nyata yang dirasakan masyarakat.

“Program CSR yang unggul adalah program yang terukur, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan,” ujar Suwandi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Penganugerahan ICA–ISDA 2025, E. Kurniawan Padma, S.Si., MT, menilai meningkatnya jumlah peserta mencerminkan semakin kuatnya kesadaran dunia usaha dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis.

“Partisipasi perusahaan tahun ini menunjukkan bahwa CSR dan SDGs telah menjadi bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan. Kami berharap penganugerahan ini dapat menjadi referensi praktik terbaik CSR dan SDGs di Indonesia,” katanya.

Dalam penganugerahan tahun ini, CFCD memberikan penghargaan dalam sejumlah kategori, antara lain Program CSR Unggulan, Inovasi Sosial dan Lingkungan, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Pendidikan dan Kesehatan, Lingkungan dan Keberlanjutan, Integrasi CSR dengan SDGs, serta Tata Kelola dan Keberlanjutan Program.

Salah satu peserta, PT Pertamina Internasional EP (PIEP), menegaskan komitmennya dalam menempatkan CSR sebagai bagian integral dari strategi bisnis berkelanjutan. Communication Relation & CSR PIEP, Nurul Intan Permanasari, CIPM, menyampaikan bahwa sebagai entitas global, perusahaan bertanggung jawab memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan melalui integrasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) serta pencapaian target SDGs.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |