ChatGPT: Kontroversi Tren Ghiblifikasi dan Komentar Hayao Miyazaki

2 days ago 21

CHATGPT telah meluncurkan fitur terbaru dalam model GPT-4o. Tren pembuatan gambar dengan gaya Studio Ghibli melalui ChatGPT OpenAI menuai kontroversi. Fitur ini memungkinkan pengguna menghasilkan gambar dalam berbagai gaya artistik, termasuk animasi khas Studio Ghibli sehingga melahirkan tren baru yang disebut Ghiblifikasi.

Sejumlah pengguna media sosial membagikan hasil karya AI ini mengunggah foto pribadi, hewan peliharaan, hingga pemandangan yang telah diubah menjadi versi ala film-film Hayao Miyazaki. Namun, di balik kepopulerannya, fitur ini juga menuai kontroversi. Penggunaan AI dalam pembuatan gambar tersebut dinilai berpotensi melanggar hak cipta dan berdampak terhadap seniman.

Kemampuan Menolak

CEO OpenAI Sam Altman mengganti foto profilnya di media sosial menjadi gambar bergaya Studio Ghibli. OpenAI menyatakann bahwa alat baru ini akan mengambil pendekatan konservatif dalam caranya meniru estetika dari seniman. "Kami telah menambahkan kemampuan menolak ketika seorang pengguna mencoba membangkitkan gambar dalam gaya seorang seniman yang masih hidup. Mengizinkan gaya studio yang lebih luas yang digunakan penyukanya untuk membuat dan membagikan beberapa kreasi orisinal yang benar-benar menyenangkan dan menginspirasi," pernyataan perusahaan tersebut.

Pernyataan Lama Hayao Miyazaki

Di tengah viralnya gambar-gambar bergaya Studio Ghibli di media sosial muncul pernyataan lama Hayao Miyazaki. Dalam rekaman dokumenter 2016, Miyazaki mengatakan bahwa ia muak setelah melihat demo AI yang menampilkan animasi tubuh bergerak dengan cara menyeret diri menggunakan kepala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang yang mempresentasikan animasi itu mengatakan kalau AI memungkinkan membuat gerakan-gerakan yang tidak terbayangkan oleh manusia. Contohnya gerakan zombi seperti yang dipresentasikannya itu. Tapi, Miyazaki punya penilaian berbeda. 

“Siapa pun yang menciptakan hal ini tidak tahu apa arti penderitaan,” katanya saat itu. Animator dan pembuat film itu menegaskan tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi itu ke dalam karyanya.

Jenis Permintaan

OpenAI menolak jenis permintaan ini karena dianggap terlalu kontroversial atau berbahaya. Pimpinan Model Perilaku OpenAI Joanne Jang mengatakan bahwa telah berupaya beralih dari penolakan menyeluruh di area sensitif ke pendekatan yang lebih tepat yang berfokus pencegahan bahaya. "Menyadari betapa banyak yang tidak kami ketahui dan memposisikan diri untuk beradaptasi saat kami belajar," kata Pimpinan Model Perilaku OpenAI Joanne Jang dikutip dari Tech Crunch.

Penyesuaian ini tampaknya menjadi bagian dari rencana OpenAI yang lebih besar untuk secara efektif menghapus sensor ChatGPT. OpenAI mengumumkan pada Februari bahwa mereka mulai mengubah cara melatih model AI. Tujuannya agar ChatGPT dapat menangani lebih banyak permintaan, menawarkan perspektif yang beragam, dan mengurangi topik yang tidak ingin ditangani oleh chatbot.

Pernyataan OpenAI

OpenAI mengungkapkan bahwa GPT-4o dilatih menggunakan data yang tersedia secara publik serta data eksklusif dari kemitraan dengan perusahaan seperti Shutterstock. OpenAI mengeklaim tetap menjaga kebijakan terkait hak cipta. “Kami menghormati hak para seniman dalam cara menghasilkan output. Kami memiliki kebijakan yang mencegah membuat gambar yang secara langsung meniru karya seniman yang masih hidup,” kata Chief Operating Officer OpenAI Brad Lightcap.

OpenAI menyediakan formulir bagi kreator yang ingin menghapus karyanya dari dataset pelatihan. Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka menghormati permintaan untuk mencegah bot web-scraping mereka mengumpulkan data dari situs web, termasuk gambar.

Defara Dhanya turut berkontribusi pada penulisan artikel ini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |