8000hoki List Platform server Slots Gacor Myanmar Terbaik Sering Lancar Scatter Full Setiap Hari
hokikilat.com Data Demo server Slots Gacor Philippines Online Pasti Lancar Win Terus
1000 hoki Data Agen server Slot Maxwin Indonesia Terbaik Mudah Menang Terus
5000 hoki Daftar situs Slot Maxwin Vietnam Terkini Sering Scatter Full Setiap Hari
7000hoki.com Data Daftar server Slot Maxwin Vietnam Terkini Gampang Menang Full Online
9000 hoki Akun situs Slot Gacor Philippines Terpercaya Gampang Win Full Online
List Demo game Slot Maxwin Thailand Terbaik Gampang Jackpot Non Stop
Idagent138 Id Slot Terbaik
Luckygaming138 Daftar Slot Gacor Online
Adugaming Id Slot Maxwin Terbaik
kiss69 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya
Agent188 login Id Slot Maxwin Online
Moto128 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Betplay138 Daftar Akun Slot Game Online
Letsbet77 login Akun Slot Maxwin Online
Portbet88 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Jfgaming Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik
Mg138 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya
Adagaming168 Daftar Id Slot Game Terpercaya
Kingbet189 Slot Maxwin Terbaik
Summer138 Akun Slot Online
Evorabid77 Daftar Id Slot Gacor
TEMPO.CO, JAKARTA - Perubahan adalah bagian dari proses menuju perbaikan, terutama dalam dunia pendidikan. Dalam dokumen Refleksi Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru 2024 yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar (PMM), terdapat pertanyaan yang memicu guru untuk memikirkan tantangan yang mungkin mereka hadapi saat mencoba melakukan perubahan.
Pertanyaan tersebut ialah apa 3 tantangan paling sulit yang akan Anda hadapi dalam melakukan perubahan tersebut? Berikut adalah jawaban mengenai tiga tantangan utama yang sering muncul dalam proses perubahan, khususnya dalam konteks pengelolaan kinerja guru:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Adaptasi dengan Teknologi Baru
Salah satu tantangan terbesar dalam dunia pendidikan modern adalah adaptasi terhadap teknologi. Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi salah satu alat penting bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan kinerja. Namun, tidak semua guru memiliki tingkat literasi teknologi yang sama.
Bagi sebagian guru, mempelajari teknologi baru, seperti cara memanfaatkan fitur-fitur PMM untuk perencanaan, evaluasi, dan refleksi, bisa menjadi hal yang membingungkan. Ketakutan terhadap kesalahan teknis atau kurangnya pemahaman sering kali menjadi penghambat. Selain itu, keterbatasan fasilitas seperti koneksi internet yang stabil atau perangkat yang memadai juga menjadi kendala, terutama di wilayah terpencil.
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan pelatihan yang berkelanjutan dan dukungan teknis dari pihak sekolah maupun pemerintah. Guru juga perlu didorong untuk bersikap terbuka terhadap pembelajaran teknologi dengan memberikan contoh nyata manfaat yang dapat mereka peroleh.
2. Mengubah Pola Pikir dan Kebiasaan Lama
Pola pikir dan kebiasaan lama yang telah bertahun-tahun tertanam sering kali menjadi tantangan utama dalam melakukan perubahan. Misalnya, beberapa guru mungkin terbiasa menggunakan metode pengajaran tradisional dan merasa enggan untuk mencoba pendekatan baru yang lebih berpusat pada siswa, seperti yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka.
Perubahan ini membutuhkan upaya besar untuk keluar dari zona nyaman. Selain itu, guru sering kali harus menghadapi tekanan waktu karena tanggung jawab yang padat, sehingga sulit untuk menyisihkan waktu untuk belajar atau menerapkan strategi baru.
Mengatasi tantangan ini memerlukan kesadaran bahwa perubahan adalah bagian dari proses belajar. Dukungan dari komunitas guru, pelatihan profesional, dan kolaborasi dalam berbagi praktik baik dapat membantu mengubah pola pikir secara bertahap.
3. Kurangnya Dukungan dari Lingkungan
Perubahan yang dilakukan oleh seorang guru tidak selalu mendapatkan dukungan penuh dari lingkungan sekitar, baik dari kolega, siswa, maupun orang tua. Misalnya, ketika seorang guru mencoba menerapkan metode pembelajaran baru, beberapa kolega mungkin merasa skeptis atau bahkan meremehkan upaya tersebut. Di sisi lain, orang tua siswa mungkin sulit menerima perubahan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari apa yang mereka kenal sebelumnya.
Kritik atau kurangnya apresiasi ini dapat mengurangi semangat guru dalam menerapkan perubahan. Tantangan ini juga diperparah jika pihak sekolah tidak menyediakan dukungan yang memadai, seperti fasilitas, waktu untuk pelatihan, atau penghargaan atas upaya guru.
Untuk mengatasi tantangan ini, komunikasi yang efektif menjadi kunci. Guru perlu menjelaskan manfaat perubahan yang dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan siswa. Membangun budaya kolaboratif di antara rekan sejawat juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mendukung keberhasilan perubahan.