Daftar Makanan yang Dihindari Agar Tak Keracunan MBG! Plus Cara SPPG di Wonogiri Antisipasi Kasus Serupa

1 day ago 24
MBGSosialisasi Pelatihan Keamanan Pangan, Sabtu (11/10/2025), di Aula Puskesmas Jatipurno. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kekhawatiran akan potensi keracunan makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatipurno 1 di bawah naungan Yayasan Budi Utomo untuk memperketat seluruh tahapan pengolahan makanan. Mereka memastikan setiap porsi yang diterima masyarakat aman, higienis, dan bergizi seimbang sesuai standar keamanan pangan.

Sebagai bentuk keseriusan, SPPG Jatipurno 1 bekerja sama dengan Puskesmas Jatipurno menggelar Sosialisasi Pelatihan Keamanan Pangan, Sabtu (11/10/2025), di Aula Puskesmas Jatipurno. Kegiatan ini melibatkan seluruh petugas dapur MBG agar lebih paham tentang pengelolaan bahan makanan yang aman dari risiko kontaminasi.

Ahli Gizi SPPG Jatipurno 1, Tika Ambar Wati, menegaskan pentingnya manajemen waktu dan kebersihan yang disiplin tanpa kompromi.

“Kami menjaga setiap tahap dengan presisi — dari pemilihan bahan, peracikan, hingga penyajian. Bahan mudah rusak seperti tomat baru dipotong sesaat sebelum disajikan agar tetap segar,” ungkap Tika.

Seluruh petugas dapur diwajibkan memakai masker, sarung tangan, dan apron untuk menghindari kontaminasi silang. Air yang digunakan dalam proses masak pun berasal dari air galon isi ulang higienis yang rutin dicek kualitasnya.

Tika menambahkan, bahan berisiko tinggi seperti daging ayam dikelola dengan prosedur khusus.

“Pemasok wajib mengirim bahan di malam hari, langsung kami olah pagi harinya. Tidak ada penyimpanan di freezer agar kualitas dan kesegarannya tetap terjamin,” jelasnya.

Selain pengawasan bahan baku, pemilihan menu juga sangat diperhatikan. Beberapa jenis makanan yang berpotensi cepat basi sengaja tidak disertakan dalam daftar menu MBG.

Daftar makanan yang dihindari karena cepat basi:
✓ Olahan kol
✓ Mie goreng atau mie kuah
✓ Soto berkuah santan
✓ Nasi goreng

Untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan, Puskesmas Jatipurno melakukan pemantauan rutin menggunakan formulir khusus yang mencakup aspek siklus menu, sanitasi, dan SOP dapur. Pendampingan ini memastikan setiap proses berjalan sesuai aturan.

Tak hanya itu, unsur TNI dan Polri turut dilibatkan dalam pengawasan berkala. Mereka memeriksa fasilitas dapur, sumber air, serta kelayakan sarana produksi makanan.

Ketua Yayasan Budi Utomo, Aris Setiawan, memberikan apresiasi atas sinergi semua pihak.

“Kami berterima kasih atas dukungan Puskesmas, TNI, dan Polri. Ini langkah bersama menjaga keamanan pangan bagi anak-anak penerima manfaat MBG,” ujarnya.

Kepala SPPG Jatipurno 1, Aini Kusuma Wardhani, menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi dorongan kuat untuk terus memberikan pelayanan terbaik.

“Kami tidak hanya memasak, tapi juga menjaga tanggung jawab besar terhadap kesehatan masyarakat. Semua harus aman, bergizi, dan layak konsumsi,” tegasnya.

Dengan penerapan standar kebersihan ketat dan pengawasan berkelanjutan, SPPG Jatipurno 1 berkomitmen mencegah terjadinya keracunan MBG sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap program ini.

Melalui kedisiplinan, profesionalisme, dan gotong royong lintas instansi, SPPG Jatipurno 1 bukan hanya menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya keamanan pangan untuk generasi yang lebih sehat dan cerdas. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |