Danantara Didorong Jadi Mesin Investasi Strategis Nasional

1 hour ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah mendorong penguatan investasi strategis nasional melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang ditugaskan mengelola aset negara dan memfasilitasi pendanaan jangka panjang bagi proyek prioritas. CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyebut peta jalan investasi Danantara Investment Management (DIM) 2026 disusun untuk menjalankan mandat ganda, yaitu menghasilkan imbal hasil berkelanjutan bagi negara sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.

“Mandat kami jelas, yaitu menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara, sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional,” ujar Rosan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (7/12/2025).

Rosan menyebut strategi DIM memadukan investasi strategis jangka panjang dengan aset privat dan publik yang menghasilkan arus kas stabil. Danantara juga diarahkan mendukung agenda transformasi digital, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kapasitas talenta. Menurutnya, transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko menjadi elemen penting agar investasi yang dilakukan benar-benar mendukung kepentingan nasional.

“Investasi dan langkah strategis hari ini menentukan masa depan produktivitas, inovasi, dan daya saing bangsa,” kata Rosan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Danantara berperan penting sebagai sumber pendanaan mandiri untuk proyek strategis nasional tanpa ketergantungan pada modal asing. Menurut Airlangga, Indonesia memasuki fase akselerasi transformasi digital yang menuntut investasi besar dan tata kelola kuat.

“Ekonomi digital nasional bahkan diproyeksikan melonjak hingga 360 miliar dolar AS pada 2030, setelah mencetak 90 miliar dolar AS pada 2024,” ujarnya.

Airlangga menjelaskan sektor keuangan digital menjadi motor pertumbuhan signifikan. Pemanfaatan QRIS mendorong partisipasi masyarakat dan UMKM dalam ekosistem digital. Hingga semester I 2025, Bank Indonesia mencatat 57 juta pengguna QRIS dengan 39,3 juta merchant, 93,16 persen di antaranya pelaku UMKM. Meski peluang besar terbuka, Airlangga menyoroti tantangan keamanan sistem pembayaran, literasi digital, serta pembangunan kepercayaan publik.

Selain digitalisasi UMKM, strategi pemerintah juga mencakup peningkatan investasi asing dan penguatan perusahaan nasional agar dapat bersaing dalam ekonomi digital yang berkembang cepat. Airlangga menyebut kebijakan ini berhubungan erat dengan target Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2029.

“Transformasi digital tidak bisa bergantung pada APBN saja. Dibutuhkan model pendanaan yang fleksibel dan profesional. Pemerintah meluncurkan Danantara untuk mengelola aset strategis negara dan menarik co-investment global,” kata Airlangga.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |