Dedi Mulyadi Siap Kerja Sama Produksi Massal Bobibos, Bahan Bakar Alternatif dari Jerami

3 hours ago 9

Tim pendukung Bobibos menuangkan bahan bakar Bobibos Energi Merah Putih ke tangki kendaraan seusai konferensi pers terkait Bobibos Energi Merah Putih di Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2025). Bahan bakar alternatif bernama Bobibos, yang diklaim memiliki kadar oktana (RON) tinggi dan emisi rendah, diharapkan menjadi solusi potensial untuk menekan ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. Inovasi energi terbarukan ramah lingkungan ini lahir dari kreativitas anak bangsa. Bobibos memiliki dua jenis bahan bakar, yakni bensin dan solar, yang memanfaatkan jerami sebagai bahan baku.

REPUBLIKA.CO.ID,Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan siap bekerja sama dengan pendiri bahan bakar alternatif Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! atau Bobibos. Komitmen itu disampaikan Dedi usai bertemu dengan M Iklas Thamrin dalam uji coba produk Bobibos, sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi miliknya, Rabu (12/11/2025).

“Dua minggu panen, kita langsung kerja sama dan langsung dibuatkan bahan bakar. Nanti bahan bakar akan diproduksi massal, kita akan MoU, tidak perlu lewat lembaga pemerintah, lama. Pakai lembaga KDM saja,” ujar pria yang akrab disapa KDM itu melalui akun Instagram-nya.

Founder Bobibos, M Iklas Thamrin, menjelaskan bahan bakar tersebut dibuat dari limbah jerami. Pemilihan bahan baku dilakukan melalui riset panjang dengan mempertimbangkan jumlah ketersediaan, kemudahan mendapatkan bahan, dan efisiensi harga pokok produksi (HPP).

“Bagaimana bahan baku ini kita cari yang melimpah, supaya tidak perlu menyuruh masyarakat menanam. Basisnya sawah menghasilkan padi dan jerami, itu yang kita manfaatkan,” ujar Iklas.

Menurutnya, keputusan menggunakan jerami sebagai bahan utama dinilai tepat karena tidak membuat HPP membengkak. Dengan demikian, harga jual Bobibos diharapkan bisa lebih rendah dibanding bahan bakar lain.

“Poinnya kenapa jerami? Dari riset kami, jerami membuat HPP bisa bersaing,” tutur Iklas.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |