Demul Minta Tambang Batu Cirebon Tewaskan 4 Warga Ditutup Permanen

1 day ago 22

Cirebon, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut galian C yang mengalami longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon hingga menewaskan 4 orang merupakan tambang resmi namun tak memenuhi standar keamanan.

Dedi menuturkan, sebelum ia menjabat sebagai Gubernur Jabar, ia pernah mendatangi lokasi galian. Ia tidak menampik, jika lokasi galian C tersebut, tidak memenuhi standar keamanan. Namun galian tersebut, lanjut Dedi, masih miliki izin sampai Oktober 2025.

"Saya melihat penambangan Galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya. Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025, dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung," katanya lewat akun resmi Instagram, Jumat (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minta ditutup permanen

Dedi mengatakan, saat ini ia telah meminta jajaran dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk datang ke lokasi. Ia minta perusahaan pengelola tambang tersebut ditutup permanen.

"Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala SDM, dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi, untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya," katanya.

Polisi buka suara

Sementara itu, Polda Jabar, menyebut galian C yang alami longsor di Gunung Kuda merupakan tambang resmi.

"Galian C Gunung Kuda tambang resmi milik H Karim," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, dalam rilisnya.

Hendra menuturkan, longsor terjadi pada pukul 10.00 WIB. Pada kejadian itu material longsor menimbun tujuh unit mobil dump truck dan tiga alat berat jenis ekskavator, serta mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

"Hingga saat ini, dilaporkan empat orang meninggal dunia, termasuk korban terbaru atas nama Kendra alias Bureng, warga Blok Wanggungwangi, Desa Girinata," kata Hendra.

Sementara itu, untuk korban luka, Hendra menyebut berdasarkan data yang terima, ada sembilan orang lainnya berhasil dievakuasi dan saat ini menjalani perawatan di RS Sumber Urip.

Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Cirebon, Palimanan, Majalengka, dan Kuningan. Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan melibatkan tim SAR gabungan, TNI, Polri, serta relawan setempat.

Berikut daftar korban yang terkubur, versi kepolisian :

1. Sanuri, 47 tahun, Blok Dukumulya Desa Semplo Kecamatan Palimanan
2. Andri bin Suwarsa 40 tahun Kelurahan Padabenghar Pesawahan, Kuningan
3. Sukadi Bin Sana, 48 tahun Buntet Pesantren AstanaJapura
4. Kendra alias Bureng alamat blok Wanggungwangi, Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang.

Sementara untuk korban yang ditemukan dan dibawa ke RS Sumber Urip, antara lain

1. Rion Firmansyah alamat Gunung Santri Kepuh Palimanan
2. Rio alamat Cikalahang Kecamatan Dukupuntang
3. Rino alamat Cikalahang Kecamatan Dukupuntang
4. Siswanto lamat Leumunding, Majalengka
5. Suwadi alamat Girinata Kecamatan Dukupuntang
6. Ervan Hardiansyah, Blok Siliasih Kecamatan Pabedilan
7. Aji alamat Desa Beberan Kecamatan Palimanan
8. Safitri alamat Kertajati Majalengka
9. Abdul Rohim alamat Kertajati Majalengka

Sementara itu, BPBD Jabar menyebut dalam insiden longsor menyebabkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.

"(Yang meninggal) Andri (41), Sukadi (48), Sanuri (47), dan empat lainnya alami luka-luka di bawa ke rumah sakit Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon," kata Humas BPBD Jabar, Hadi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Untuk kronologis kejadian dan kondisi terkini mdi lokasi kejadian, Hadi mengatakan masih dalam pendataan petugas yang ada di lokasi kejadian.

(csr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |