Deretan Aktivis 98 di Lingkaran Kabinet Pemerintahan Prabowo

3 weeks ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan daftar nama wakil menteri di susunan kabinet pemerintahannya, yang dinamai Kabinet Merah Putih. Pengumuman tersebut disampaikan Prabowo di Istana Negara, Jakarta pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Mayoritas nama wakil menteri yang diumumkan Prabowo adalah mereka yang sebelumnya diundang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, pada 15, Oktober 2024. Di antara nama yang dilantik, terdapat beberapa nama yang berlatar belakang aktivis atau berada di kubu yang bersebrangan dengan Prabowo.

Orang-orang tersebut, adalah Mugiyanto Sapin, Nezar Patria, Agus Jabo Priyono, Fahri Hamzah, dan Faisol Riza. 

Tempo merangkum rekam jejak dan profil wakil nenteri dengan latar bekalang aktivis 98 ini.

1. Mugiyanto Sapin
Sebelum masuk di lingkaran kabinet pemerintahan, Mugiyanto merupakan salah satu aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang diculik oleh Tim Mawar Komando Pasukan Khusus, yang saat itu berada di bawah Prabowo sebagai Komandan Jenderal Kopassus. 

Mugi diculik di Rumah Susun Klender, Jakarta Timur, pada 13 Maret 1998. Selama di dalam tahanan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (sebutan TNI saat itu), Mugiyanto mengalami tekanan berat berupa siksaan dan intimidasi.

Mugiyanto sempat menjadi Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) pada periode 2000-2014, sebelum akhirnya didapuk menjadi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden di pemerintahan Joko Widodo.

Di kabinet Merah Putih atau pemerintahan Prabowo, Mugiyanto didapuk menjadi Wakil Menteri HAM bersama pegiat HAM asal Papua, Natalius Pigai yang menjabat sebagai Menteri HAM.

2. Agus Jabo Priyono
Merupakan aktivis pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD). PRD merupakan wadah bagi orang-orang yang anti terhadap Presiden Soeharto dan Orde Baru.

Pada 27Juli 1996, Orde Baru menuding PRD sebagai dalang kerusuhan yang pecah di kantor DPP PDIP. Agus Jabo dan sejumlah pentolan PRD diburu rezim Orde Baru. Bahkan, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan saat itu, Soesilo Soedarman, menyebut PRD memiliki kemiripan dengan PKI, partai politik yang dilarang.

Dalam politik, Agus menjadi Ketua Umum Prima. Namun, KPU menyatakan partai ini tak memenuhi syarat verifikasi faktual. Meski begitu, Agus Jabo didapuk oleh Prabowo menjadi Wakil Menteri Sosial di Kabinet Merah Putih.

Iklan

3. Nezar Patria
Merupakan aktivis 98 yang menjadi korban penculikan oleh Tim Mawar. Nezar diculik di Rumah Susun Klender, Jakarta Timur, bersama Mugiyanto Sapin dan sejumlah aktivis lainnya.

Sama seperti Mugiyanto, mantan Sekretaris Jenderal SMID itu juga memperoleh penyiksaan oleh ABRI. Ia mengaku diintimidasi, disiksa dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi saat diinterograsi untuk memperoleh informasi keberadaan Ketua SMID, Andi Arief.

Di pemerintahan, Nezar menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika di era pemerintahan Presiden Jokowi. Di Kabinet Merah Putih, ia kembali dipercaya mengemban amanah serupa, yaitu menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, nomenklatur baru dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

4. Faisol Riza
Sempat menjadi buronan oleh rezim Orde Baru setelah meletusnya peristiwa ledakan di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, pada Januari 1998. Faisol sempat melarikan diri, namun tertangkap dan dipukuli oleh ABRI.

Di politik, Faisol sempat mempersiapkan PRD untuk mengikuti Pemilu 1999. Namun, kemudian ia bergabung dengan PKB hingga hari ini dengan jabatan Wakil Ketua Umum. Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2024-2029.

Namun, Prabowo mendapuknya untuk menjadi Wakil Menteri Perindustrian di Kabinet Merah Putih.

5. Fahri Hamzah
Merupakan aktivis dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Bersama organisasinya, Fahri mengorganisir gerakan melawan rezim Orde Baru.

Setelah reformasi, Fahri melebarkan karier politiknya. Ia menjadi Staf Ahli MPR periode 1999-2022. Pada Pemilu 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR di daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS, sebelum dipecat PKS pada April 2016.

Fahri melanjutkan karier politiknya dengan menjadi salah satu pendiri Partai Gelora di 2019. Partai ini menjadi pendukung Prabowo di pemilihan presiden 2024. Dukungan ini mengantarkan Fahri masuk ke Kabinet Merah Putih. Ia didapuk menjadi Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Pilihan Editor: Ragam Tanggapan terhadap Kabinet Gemuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |