Di Bawah Puing Gaza Palestina, Militansi Hamas Lahirkan Generasi Gangguan Jiwa Israel

10 hours ago 11

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di balik teknologi perang Israel yang menggapai langit, tersembunyi sebuah paradoks yang memilukan: militansi baja pejuang Hamas justru meruntuhkan benteng mental pasukan Zionis dari dalam.

Bukan rudal iron dome atau drone canggih yang akhirnya meluluhlantakkan jiwa-jiwa prajurit Israel, melainkan keteguhan hati para pejuang yang bertarung dengan keyakinan mendalam di setiap lorong Gaza.

Mereka menghadapi mesin perang super canggih dengan strategi gerilya yang tak terduga, kesabaran luar biasa, dan kesiapan mati syahid yang membuat setiap tentara musuh terus diteror oleh ketakutan abadi.

Dalam setiap pertempuran jarak dekat di reruntuhan bangunan, di kegelapan terowongan, dan di semak-semak urban, para pejuang Hamas membuktikan bahwa senjata paling mematikan bukanlah yang paling canggih, melainkan yang disertai dengan hati yang paling ikhlas.

Gangguan jiwa yang kini melanda ribuan tentara Israel menjadi bukti nyata kegagalan teknologi menghadapi spiritualitas perang. Meski dilengkapi dengan sistem senjata termutakhir, pengintaian real-time, dan AI yang mampu menganalisis setiap gerakan, mereka tetap tak mampu memupus harapan perlawanan yang mengalir deras dalam darah setiap pejuang Hamas.

Setiap roket primitif yang meluncur, setiap serangan tiba-tiba dari bawah tanah, dan setiap pengorbanan diri pejuang Hamas meninggalkan luka traumatis yang dalam di benak pasukan Israel. Teknologi bisa membaca panas tubuh, tapi tak bisa mengukur keteguhan hati; sensor canggih bisa mendeteksi pergerakan, tapi tak mampu menangkap ketakutan yang menggerogoti mental secara perlahan.

Inilah kekalahan sebenarnya yang kini harus diakui Israel: di medan tempur Gaza, militansi mengalahkan mikrochip, keyakinan mengalahkan kecanggihan, dan jiwa-jiwa yang rela berkorban ternyata lebih powerful dari semua senjata super canggih yang mereka banggakan.

Sebagaimana diberitakan TRT World, Laporan terbaru Kementerian Pertahanan Israel pada September 2025 mengungkap krisis kesehatan mental yang melanda tubuh militer Israel. Data menunjukkan lebih dari 10.000 tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjalani perawatan akibat gangguan psikologis sejak perang Gaza berkecamuk pada 7 Oktober 2023.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |