SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinamika suksesi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pasca wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII semakin memanas. Menyusul deklarasi Raja baru oleh KGPAA Hamangkunegoro Sudibya dan klaim Plt Raja oleh KGPA Tedjowulan, suara dari trah Pakubuwono (PB) lain mulai muncul ke permukaan.
BRM Nugroho Iman Santoso, cucu dari Pakubuwono XI atau putra dari G.P.H Notopuro, angkat bicara menanggapi klaim-klaim suksesi yang terjadi.
“Saya dengan ini menekankan bahwa semua harus dan wajib dimusyawarahkan terlebih dahulu. Dimusyawarahkan dengan semua trah mewakili PB XI, PB X, IX, IIX, VII, VI, V, IV, III, II,” ungkapnya pada Minggu (9/11/2025).
Kasunanan Milik Dinasti, Bukan Keluarga Inti
BRM Nugroho Iman mengutarakan keprihatinannya atas adanya perebutan klaim yang terjadi. Ia menegaskan bahwa seluruh komponen dari trah PB II sampai PB XI harus diajak duduk bersama untuk bermusyawarah mufakat.
Menurutnya, musyawarah ini penting untuk menghasilkan satu nama yang akan tampil memimpin Kasunanan di masa kini dan ke depan.
“Sangat disayangkan dengan perebutan klaim-klaim seperti ini karena Kasunanan bukan milik keluarga inti,” tegas BRM Nugroho Iman.
Ia menekankan bahwa Kasunanan adalah milik keluarga dinasti, sehingga semua pihak dari trah harus dilibatkan demi kebersamaan dan kemakmuran Keraton.
Trah Sepuh Siap Bermusyawarah
BRM Nugroho Iman menambahkan bahwa seluruh saudara-saudara dari trah awu sepuh (trah leluhur) telah siap bergabung dan bermusyawarah. Tujuan utama mereka adalah untuk kebaikan, kemasyhuran, kemakmuran, dan keberlanjutan Kasunanan ke depan.
“Bukan malah sebaliknya menjadi hancur berantakan gara-gara klaim-klaim yang belum legitimasi,” tandasnya, mengkritisi langkah suksesi yang dianggap belum melalui prosedur musyawarah yang melibatkan seluruh trah dinasti. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















































