Donald Trump: AS Hanya Akui Jenis Kelamin Pria dan Wanita

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan dalam pidato pelantikannya bahwa Amerika Serikat hanya akan mengakui dua jenis kelamin yakni pria dan wanita.

"Pada hari ini, ini akan menjadi kebijakan resmi Amerika Serikat, bahwa hanya ada dua jenis kelamin; pria dan wanita," kata Trump di Capitol Rotunda, Washington DC, diikuti secara daring pada Selasa dini hari seperti dilansir Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump berencana menghentikan kebijakan pemerintah yang mencoba merekayasa ras dan jenis kelamin secara sosial dalam sejumlah aspek, baik kehidupan umum maupun pribadi.

"Kami akan membentuk masyarakat yang tidak memandang warna kulit dan sesuai prestasi," tegas Trump.

Selain itu, Trump akan mencabut sensor yang dilakukan pemerintah melalui peraturan khusus.

"Saya akan menandatangani peraturan yang segera menghentikan seluruh sensor oleh pemerintah dan mengembalikan kebebasan berpendapat kepada Amerika," ujar Trump.

Dia mengatakan tidak akan ada lagi kekuasaan negara yang dapat menjadi senjata untuk mempersekusi lawan politik.

"Kami tidak akan membiarkan itu, tidak akan terjadi lagi. Di bawah pimpinan saya, kami akan menegakkan kembali rasa adil, kesetaraan, dan hukum yang tak berat sebelah berdasarkan hukum konstitusi," tutur Trump.

Seperti dilansir Sky News, definisi laki-laki dan perempuan akan didasarkan pada apakah orang dilahirkan dengan telur atau sperma, bukan pada kromosom mereka.

Di bawah perintah eksekutif  Trump tersebut, penjara dan tempat penampungan seperti tempat penampungan bagi migran dan korban pemerkosaan akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan kriteria ini.

Para pejabat juga mengatakan perintah itu akan berdampak pada dokumen federal termasuk paspor.

Perintah itu juga akan memblokir persyaratan di fasilitas pemerintah dan di tempat kerja bahwa orang transgender disebut menggunakan kata ganti yang selaras dengan jenis kelamin mereka.

Tim Trump mengatakan persyaratan itu melanggar kebebasan berbicara dan beragama dalam Amendemen Pertama.

Perintah "akal sehat" kedua menargetkan inisiatif keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), dan mengakhiri pendanaan federal mereka.

Sebagai bagian dari ini, para pejabat mengatakan akan ada pertemuan bulanan lembaga terkait untuk menilai program DEI apa pun dan apakah mereka harus ditutup.

Berbicara dalam sebuah rapat umum pada Ahad menjelang pelantikannya, Trump juga mengatakan bahwa dia akan menghentikan partisipasi atlet transgender dalam olahraga wanita.

Langkah itu akan membatalkan bagian dari satu perintah yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada hari pertamanya menjabat empat tahun lalu.

Sepanjang kampanyenya, Trump telah vokal dalam penentangannya terhadap peningkatan dukungan dan hak-hak bagi orang-orang transgender dan nonbiner.

Perintah itu tampaknya tidak mengeluarkan mandat nasional tentang kamar mandi mana yang dapat digunakan oleh orang transgender atau kompetisi olahraga mana yang dapat mereka ikuti, meskipun banyak negara bagian telah mengesahkan undang-undang di area tersebut.

Kelompok-kelompok hak-hak sipil sudah bersiap untuk menantang pembatasan Trump di pengadilan sebelum dia menginjakkan kaki di Oval Office.

"Kami akan bertahan, kami akan melanjutkan pekerjaan kami dan kami akan terus melindungi hak-hak trans di seluruh negeri," kata Ash Orr, juru bicara Advokat untuk Kesetaraan Trans pekan lalu, mengantisipasi perintah semacam itu.

Donald Trump telah dilantik setelah memenangkan Pemilihan Presiden AS yang dilakukan pada 5 November 2024 untuk menentukan Presiden ke-47 dan Wakil Presiden ke-50.

Trump didampingi oleh JD Vance sebagai Wakil Presiden AS.

Kongres Amerika Serikat pun pada Senin 6 Januari telah mengesahkan kemenangan pasangan tersebut dalam Pilpres AS.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |