(Beritadaerah-Jakarta) Upaya transformasi menyeluruh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali mendapatkan sokongan signifikan. PT Danantara Asset Management (Persero), yang merupakan bagian dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,6 triliun melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan). Dana ini dialokasikan untuk mendukung kebutuhan penting dalam perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada, sekaligus menjadi bagian dari total komitmen pendanaan senilai USD1 miliar yang dipersiapkan untuk menopang keberlanjutan operasional maskapai.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pendekatan institusional yang diterapkan dalam proses penataan ulang Garuda Indonesia. Menurutnya, maskapai nasional ini tidak hanya dipandang sebagai perusahaan penerbangan biasa, tetapi juga sebagai representasi simbolik kedaulatan udara Indonesia.
Ia menegaskan bahwa Danantara hadir bukan sekadar sebagai penyedia modal, melainkan sebagai pemegang mandat strategis dalam memastikan arah transformasi berjalan terukur, transparan, dan berlandaskan tata kelola yang kuat. Evaluasi terhadap setiap tahapan perubahan disebut akan dilakukan secara berkala, guna menjaga akuntabilitas dan efektivitas capaian.
Dony menambahkan bahwa proses transformasi ini meliputi perbaikan model bisnis jangka panjang serta pendampingan menyeluruh yang disesuaikan dengan standar industri penerbangan global. Ia menyebutkan bahwa langkah ini menandai transisi dari fase restrukturisasi fundamental pada 2021–2024 menuju babak baru yang lebih berorientasi pada daya saing global.
Dalam pernyataannya, ia juga menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan berkelas internasional dalam mewujudkan Garuda Indonesia sebagai maskapai berstandar dunia. Ia membuka peluang bagi masuknya figur-figur profesional berpengalaman internasional yang dinilai mampu membawa perubahan nyata melalui manajemen yang modern dan berbasis prestasi.
Untuk memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan proses transformasi, disebutkan bahwa Danantara akan melibatkan pengawas keuangan independen serta pakar industri penerbangan global. Kehadiran dua unsur tersebut dimaksudkan untuk menjamin transparansi penggunaan dana dan penerapan praktik terbaik dari maskapai-maskapai terkemuka dunia.
Inisiatif pembenahan Garuda Indonesia ini sejalan dengan agenda nasional dalam memperkuat konektivitas udara domestik dan internasional, serta mendukung sektor pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Langkah ini juga dipandang sebagai bagian dari kontribusi Danantara terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, melihat kerja sama strategis ini sebagai babak penting dalam memperkuat fondasi operasional perusahaan. Ia meyakini bahwa dukungan dari Danantara tidak hanya berdampak pada kelancaran operasional, tetapi juga akan mempercepat tercapainya target jangka panjang sebagai maskapai unggulan regional.
Menurutnya, keberhasilan restrukturisasi dan perbaikan kinerja tidak cukup ditentukan oleh suntikan dana semata, melainkan memerlukan komitmen dari seluruh elemen perusahaan serta kolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun ulang strategi bisnis secara menyeluruh dan berkelanjutan.