Drama Keraton Surakarta Memuncak

2 hours ago 11
Ribuan warga Kota Solo, melepas keberangkatan jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Loji Gandrung, Rabu, (05/11/2025). Ando
Rudy Hantoro (Han Gagas) | Wikipedia

DALAM setiap pergantian kekuasaan, selalu ada masa transisi yang harus dilalui. Demikian pula setelah wafatnya Pakubuwono (PB) XIII, sebelum penerusnya resmi dinobatkan.
Masa transisi ini menjadi periode yang sangat krusial agar tidak terulang kembali perpecahan seperti yang pernah terjadi hingga berlangsung selama satu dekade, sebelum akhirnya kedua kubu — Lembaga Dewan Adat dan pihak PB XIII — mencapai kesepakatan damai pada 3 Januari 2023.

KGPH Purboyo (Purbaya) memang memiliki peluang besar untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan, namun penetapan resmi penerus tahta PB XIII tetap akan dilakukan melalui musyawarah keluarga besar, Dewan Adat, serta para sesepuh Keraton Surakarta.

Dinamika politik internal keraton bisa saja turut memengaruhi proses penentuan tersebut. Karena itu, keputusan mengenai siapa yang akan naik tahta tidak dapat dilakukan secara tergesa-gesa, melainkan dengan pertimbangan matang dan penghormatan terhadap tradisi.

“Segala keputusan harus mengikuti angger-angger, yakni aturan adat internal yang telah diwariskan secara turun-temurun,” tegas adik mendiang PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Suryo Wicaksono.
Sikap tidak tergesa-gesa ini penting agar perdamaian yang telah terjalin dapat terus terawat, sekaligus menghindarkan keraton dari potensi perpecahan. Karena itu, perlu kembali ditekankan pentingnya menjunjung tinggi hukum adat demi menjaga tata kelola dan keharmonisan di Keraton Surakarta.

Hal itu sejalan dengan amanat Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.
Dalam klausul kelima disebutkan bahwa Kasunanan Surakarta dipimpin oleh ISKS Paku Buwono XIII dan didampingi oleh Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan dalam melaksanakan pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dengan tetap berkoordinasi bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Pemerintah Kota Surakarta.

“Untuk sementara waktu, saya akan menjalankan fungsi kepemimpinan secara ad interim hingga penetapan penerus Pakubuwono XIII dilakukan,” ujar Panembahan Agung Tedjowulan.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat akan mengundang para putra dalem PB XII—yakni saudara-saudara kandung almarhum PB XIII—untuk duduk bersama dan menyatukan pandangan mengenai arah masa depan Keraton Surakarta.

“Untuk sementara waktu, saya akan menjalankan tugas kepemimpinan secara ad interim hingga penerus Pakubuwono XIII resmi ditetapkan,” ujar Panembahan Agung Tedjowulan.

Ia menuturkan, dalam waktu dekat akan mengundang para putra dalem PB XII—yang merupakan saudara-saudara kandung almarhum PB XIII—untuk bermusyawarah dan menyatukan pandangan demi menentukan arah masa depan Keraton Surakarta. [*]

Penulis adalah Sastrawan Solo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |