Dua Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Tangerang Masih Buron

10 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih memburu dua pelaku yang terlibat penggelapan mobil rental yang berujung penembakan terhadap pemilik jasa rental di Tangerang, Banten. Keduanya yaitu IH dan RM yang berperan sebagai perantara penjual mobil yang disewa oleh rekannya, AS.

AS kini telah ditetapkan sebagai tersangka. AS adalah pihak yang menyewa mobil kepada Ilyas Abdurrahman, pemilik jasa rental yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, pada Kamis pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami masih fokus mengejar dua pelaku yang masih buron,” kata Kepala Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa saat dihubungi, Kamis, 9 Januari 2025.

Berdasarkan keterangan polisi, IH terlibat dalam pemalsuan KTP dan KK yang digunakan untuk meminjam mobil. Sedangkan RM punya peran sebagai pihak yang menjual mobil rental itu kepada IS, seharga Rp 23 juta. IS kemudian menjualnya lagi kepada anggota TNI AL berinisial AA seharga Rp 40 juta.

Rantai penggelapan mobil ini melibatkan empat orang. Dua di antaranya, yaitu IS dan AA kini telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Berdasarkan keterangan polisi, kejadian bermula ketika seorang warga Pandeglang berinisial AS menyewa mobil Brio orange berplat nomor B 2696 KZO dari CV Makmur Jaya, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, 31 Desember 2024. 

Tanpa seizin pemilik, AS selaku penyewa mengalihkan mobil sewaan itu kepada IH. Selanjutnya IH menyerahkan unit kendaraan tersebut kepada RM. Mobil itu pun dijual RM kepada IS senilai Rp 23 juta. IS kemudian menjualnya lagi kepada seorang anggota TNI AL berinisial AA seharga Rp 40 juta. 

Adapun aksi penggelapan mobil rental itu terendus pemilik ketika menyadari dua dari tiga GPS yang disematkan di kendaraan berstatus nonaktif. Berdasarkan keterangan kepolisian, sebanyak empat orang dari pemilik rental mobil mendatangi Polsek Cinangka sekitar pukul 02.30 WIB. 

Mereka melaporkan kejadian pengejaran mobil kepada anggota piket, yakni Brigadir Dery Andriani dan Bripka Dedy Irwanto. Anak dari bos rental mobil bernama Agam menceritakan posisi GPS yang sudah mati. “Jadi diduga sudah ada upaya untuk melakukan penggelapan,” kata Suyudi. 

Akan tetapi pengajuan pendampingan itu tidak diindahkan oleh petugas piket termasuk Kapolsek Cinangka. Sementara itu, berdasarkan penjelasan dari anak dari bos rental mobil, Rizky Agam Syahputra, mengatakan petugas piket Polsek Cinangka menyuruh rombongan mereka yang kala itu memohon pendampingan polisi untuk mengejar pelaku meskipun mengetahui mereka mendapatkan ancaman senjata api. 

“Kmi sudah infokan bahwa mobil kami yang dibawa kabur itu memiliki senjata api, tapi kami sendirilah yang suruh mengambil mobil tersebut,” ujar Agam, saat ditemui wartawan.

Agam mengatakan petugas piket Polsek Cinangka sempat menanyakan jenis senjata yang digunakan pelaku. Sebagai orang awam, kata Agam, ia mendeskripsikan pistol yang digunakan pelaku semacam airsoft gun. 

“Kamu susul saja ke sana, terus gimana pak dia kan bawa pistol? Paling itu cuma pistol bohongan,” kata Agam menirukan dialog dengan petugas piket yang berjaga.

Agam menuturkan bahwa ia telah memberikan bukti seperti BPKB kepada petugas piket untuk membuktikan bahwa mereka sebagai pemilik rental dari mobil yang disewa. Akan tetapi, petugas piket Polsek Cinangka berprasangka bahwa mereka adalah pihak leasing.

Ia mengatakan petugas piket saat itu telah menghubungi Kapolsek Cinangka, tapi mereka memutuskan tidak bisa memberikan pendampingan. “Karena kami satu, dianggap leasing dan kami belum membuat LP,” ujar Agam.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |