Dukungan Fiskal Lewat Pertanian Didorong untuk Jaga Ekonomi dan Lindungi Petani

1 month ago 41

(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah bakal menggulirkan suntikan fiskal selama Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Dukungan ini diarahkan ke sektor pertanian guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus melindungi daya beli petani.

Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, sektor pertanian diposisikan sebagai tulang punggung stabilitas ekonomi nasional dan penjaga ketersediaan pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pertanian menjadi garda depan dalam mempercepat pemulihan ekonomi serta menjaga stabilitas harga pangan di tengah dinamika global.

“Instruksi Presiden jelas: kita menuju swasembada. Saat ini cadangan beras nasional tembus 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir,” ujar Mentan Amran usai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara, Senin (2/6/2025).

Mentan juga menekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran. “Arahan Ibu Menteri Keuangan, setiap rupiah harus berbuah hasil. Nilai Tukar Petani (NTP) per Mei naik menjadi 121, meningkat dibanding Mei tahun lalu yang hanya 116,” katanya.

Bantuan pangan akan didistribusikan secara tepat sasaran dan terukur. Pemerintah ingin menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga pangan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan.

“Kita akan salurkan bantuan sosial sebesar 180 ribu ton per bulan selama dua bulan, jadi total 360 ribu ton. Distribusi difokuskan ke masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Amran.

Agar NTP tetap stabil, distribusi beras akan diarahkan ke wilayah non-produsen seperti Papua dan Maluku, kawasan urban yang tak memproduksi beras, serta daerah penghasil beras yang harga pasarnya telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP), khususnya di Pulau Jawa.

“Ini bagian dari strategi kita agar harga di tingkat petani tetap kompetitif dan harga di tingkat konsumen juga terjangkau. Alhamdulillah, sektor pertanian menunjukkan tren positif dan stok kita masih dalam batas aman,” tambahnya.

Amran juga mengungkapkan bahwa cadangan beras nasional saat ini mencapai lebih dari 4 juta ton, melampaui rekor 1984 yang tercatat di angka 3 juta ton. Dengan stok yang kuat, pemerintah yakin penyaluran bantuan tidak akan mengganggu stabilitas pasar.

“Yang kita keluarkan hanya 360 ribu ton. Bahkan diperkirakan bulan ini kita bisa menyerap 400 hingga 500 ribu ton. Jadi cadangan tetap kuat, harga di petani juga tetap stabil,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa stimulus ini berasal dari APBN dan juga sumber pendanaan alternatif, dengan penekanan pada sektor-sektor produktif seperti pertanian.

“Kami telah membahas arah kebijakan ekonomi dalam rapat terbatas. Fokusnya meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ucap Menkeu Sri Mulyani.

Ia juga menyoroti pelemahan proyeksi ekonomi global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik.

“Awalnya pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi 3,3 persen, namun kini diperkirakan turun menjadi 2,8 persen akibat memburuknya kondisi global,” tutup Sri Mulyani.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |