Eric Cantona dan Suara Pemberontak dari Jantung Sepak Bola

1 hour ago 4

Home > Olahraga Monday, 22 Sep 2025, 15:30 WIB

Seruan Eric Cantona bukanlah satu-satunya suara yang berseru kepada FIFA dan kepada dunia, itu adalah pemicu.

 Aplikasi Imitasi)Ilustrasi eric Cantona berkostum Manchester United. (FOTO: Aplikasi Imitasi)

KINGDOMSRIWIJAYA – Hari baru beranjak malam di London. Kamis, 17 September 2025 pada cuaca malam yang dingin, di sebuah panggung konser bertajuk Together 4 Palestine, Eric Cantono berdiri di tengah panggung, ia mengenakan topi cowboy. Malam itu menjadi saksi lahirnya sebuah seruan yang bergema jauh melampaui musik dan sorak-sorai penonton.

Eric Cantona, legenda sepak bola Prancis dan Manchester United (MU) yang dikenal dengan karisma dan keberaniannya di dalam maupun di luar lapangan, berdiri tegak. Dengan suara tegas, ia menyerukan sesuatu yang langsung memantik perdebatan global, “FIFA dan UEFA harus segera membekukan Israel dari dunia sepak bola”.

Di tengah gemuruh ribuan penonton di Wembley Arena, London, suara Eric Cantona bergema lantang, jauh lebih keras dari gemuruh stadion mana pun. Legenda Manchester United ini tidak sedang membahas permainan cantik, bukan pula trofi yang pernah ia menangkan, melainkan sebuah seruan penuh emosi.

“Empat hari setelah Rusia memulai perang dengan Ukraina, FIFA dan UEFA membekukan sepak bola Rusia. Tapi kita sudah melalui 716 hari sejak Amnesty International menyebut genosida terjadi di Gaza, dan Israel masih diizinkan berkompetisi. Kenapa ada standar ganda?” katanya.

Kalimat Cantona itu menyayat, terasa seperti sentakan yang membangunkan pecinta sepak bola dari mimpi tentang “olahraga tanpa politik.” Malam itu, sepak bola mengabdi pada kemanusiaan. “Sepak bola internasional lebih dari sekadar olahraga. Ini adalah representasi suatu bangsa, kekuatan lembut (politik), dan identitas di panggung dunia,” ujarnya.

Malam itu di panggung Eric Cantona tidak sendiri, ia berdiri bahu-membahu dengan Mahmoud Sarsak, mantan pesepakbola Palestina yang dipenjara oleh Israel selama tiga tahun tanpa dakwaan, kehadiran mereka menjadi simbol mencolok persimpangan olahraga dengan penderitaan manusia.

Image

MASPRIL ARIES

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |