TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat resmi dideklarasikan di Gedung Jakarta Inisiatif Office, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis, 27 Februari 2025. Deklarasi tersebut dihadiri oleh Anies Baswedan dan menetapkan Sahrin Hamid, mantan juru bicara Anies dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 lalu sebagai ketua umum.
Berdasarkan unggahan Insta Story dari akun Instagram resmi @gerakanrakyat.id, Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat tersebut mengenakan jaket bomber berwarna oranye yang merupakan warna identitas ormas Gerakan Rakyat, seragam dengan pakaian anggota lain yang hadir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terinspirasi dari Anies Baswedan
Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum dan Keamanan merangkap Juru Bicara Gerakan Rakyat Yusuf Lakaseng menyatakan ormas ini berangkat dari ide dan gagasan mantan calon presiden Anies Baswedan tentang mewujudkan kemajuan dan kemakmuran melalui pendidikan.
Ketua umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid menjelaskan ormas tersebut adalah wadah para relawan yang memperjuangkan perubahan. Ia membenarkan bahwa Anies adalah inspirator, panutan, dan simbol dari gerakan perubahan.
"Dan kita di sini adalah bukti bahwa gagasan perubahan itu masih hidup. Bukan hanya milik Mas Anies saja seorang, tapi menjadi gagasan publik yang akan terus kita perjuangkan hingga sampai akhir nanti," ujar Sahrin.
Sebelumnya, keinginan untuk membentuk partai tersebut memang pernah dikatakan oleh Anies melalui YouTube dengan judul Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada Jakarta. Anies mengatakan banyak masyarakat yang menginginkan partai politik yang mengedepankan gagasan. “Membangun ormas atau partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama ke depan,” kata Anies melalui video yang diunggahnya, Jumat, 30 Agustus 2024.
Sudah Terbentuk Kepengurusannya
Dari keterangan Yusuf Lakaseng, untuk saat ini, kepengurusan Gerakan Rakyat sudah terbentuk di seluruh provinsi dan sudah terbentuk di lebih 50 persen kabupaten/kota.
Di dalam lampiran surat bernomor A/005/DPP-GR/KU-SJ/XII/2024 Tentang Surat Keputusan Pengesahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Periode 2024-2029 tertulis struktur Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat periode 2024-2029. Sahrin Hamid didapuk sebagai ketua umum dengan Muhammad Ridwan sebagai Sekretaris Jenderal.
Berikut daftar lengkap Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Periode 2024-2029:
Ketua Umum: Sahrin Hamid
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi : Iwan Roberto
Wakil Ketua Umum Bidang Wilayah & Teritori : Winston Herlanjaya
Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum & Keamanan : Yusuf Lakaseng
Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi & Kesejahteraan Rakyat: Tri Bagus S
Sekretaris Jenderal: Muhammad Ridwan
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Organisasi: Rahmayanti
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Politik, Hukum dan Keamanan: Mutia Puspasari
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan: Toto Sudarmanto
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Koordinator Wilayah: Wawan Munawar Kholid
Bendahara Umum: Prita Subono
Wakil Bendahara Umum: Sifa Dwi Oktaviana
Wakil Bendahara Umum: Dini Melisda
Wakil Bendahara Umum: Nurita Martelina
Pengamat Prediksi Bisa Jadi Parpol
Pengamat politik dan direktur eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyatakan bahwa ormas ini adalah "rumah anak abah" karena anggotanya diisi oleh para pendukung dan relawan Anies.
"Sahrin Hamid pernah jadi jubirnya (Anies), beberapa organisasi yang mendukung Anies juga lebur di situ. Saya melihat gerakan ini adalah rumah bagi seluruh anak abah," kata Agung.
Hal yang sama juga dikemukakan Ambang Priyonggo, asisten profesor komunikasi politik di Departemen Jurnalisme Digital Universitas Multimedia Nusantara. Ia mengatakan ormas ini merupakan bentuk konsolidasi para pendukung Anies di pilpres tahun lalu. Bukan tidak mungkin ormas ini menjadi partai politik yang akan mengusung Anies pada Pilpres 2029, mengingat saat ini ia tidak didukung oleh partai mana pun.
"Melihat ke belakang, faktor inilah yang menjadi kelemahan Anies dalam pilpres maupun pilkada. Dia tidak punya kendaraan politik sendiri," ujar Ambang.
Perubahan ormas Gerakan Rakyat menjadi partai politik sendiri didukung oleh dihapuskannya presidential threshold oleh Mahkamah Konstitusi pada Januari lalu.
Kabar Gerakan Rakyat Menjadi Partai Politik
Yusuf Lakaseng, mengatakan pembahasan terkait arah keberjalanan ormas tersebut masih terlalu jauh untuk dibahas, misalnya menjadi partai. “Terlalu dini untuk bicara partai, kami tidak ingin belum bekerja untuk rakyat tapi sudah bicara kekuasaan. Sekarang rakyat sedang susah, Gerakan Rakyat ingin turun tangan membantu kesulitan rakyat," katanya.
Anies Baswedan ketika diwawancarai oleh Antara mengatakan terlalu jauh jika membahas potensi ormas Gerakan Rakyat menjadi partai politik yang akan mengusungnya pada Pilpres 2029.
Kejauhan (ormas Gerakan Rakyat jadi parpol pengusung pada pilpres 2029)," ujar Anies di Jakarta, Kamis dinukil dari Antara
Saat ini dirinya akan fokus pada kegiatan sosial. “Sekarang kita syukuri bahwa teman-teman yang dulu berjuang melalui berbagai gerakan relawan, sekarang berkumpul dalam gerakan rakyat. Dah sampai situ, saya sendiri terus akan melakukan kegiatan sosial, kegiatan pendidikan dan itu kita ya," tambahnya
Linda Lestari dan Hanin Marwah berkontribui pada penulisan artikel ini