TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, masyarakat Jakarta digemparkan dengan penemuan mayat yang terapung di perairan Marunda, Jakarta Utara, yang kemudian diketahui merupakan seorang purnawirawan TNI sekaligus mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Hingga saat ini, pihak kepolisian pun masih terus mendalami kasus tersebut dengan sejumlah fakta-fakta yang telah diungkap. Apa saja?
Adapun mayat tersebut ditemukan oleh seorang nelayan pada Jumat, 10 Januari lalu dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab di balik insiden tersebut. Kasus ini tengah ditangani oleh pihak Polda Metro Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil Visum
Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan visum terhadap jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), yang ditemukan tewas mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara.
“Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda luka,” kata Dirpolairud Polda Metro Jaya Kombes Pol Joko Sadono, dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 15 Januari 2025. Meski begitu, ia mengaku belum bisa mengonfirmasi penyebab kematian Hendrawan lantaran kepolisian masih terus mendalaminya.
Mobil Korban Jatuh ke Laut
Dalam proses mendalami kasus ini, tim gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Kali Baru telah melakukan penelusuran CCTV. Menurut Polda Metro Jaya, hasil rekaman menunjukkan bahwa korban membawa kendaraan roda empat sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda.
"Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Jumat pukul 00.35 WIB, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
Ade Ary juga menjelaskan bahwa dari rekaman CCTV itu, mobil yang dikendarai korban melaju menyusuri kade (pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan) 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut. "Saat ini penyidik masih bekerja, kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban," ucapnya.
Identitas Korban
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengonfirmasi identitas dan keanggotaan dari mayat tersebut sebagai mantan personel TNI bernama Hendrawan Ostevan. “Identitas benar tapi sudah purnawirawan,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiyardi saat dihubungi, Selasa, 14 Januari 2025.
Dikutip dari Antara, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Hariyanto juga mengungkapkan bahwa Hendrawan merupakan purnawirawan berusia 75 tahun dengan pangkat terakhir brigadir jenderal (Brigjen) atau bintang satu. Hendrawan disebut menjadi prajurit yang telah lama mengabdi di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD).
Sementara itu, status keanggotaannya di BIN juga dikonfirmasi oleh seorang pengamat intelijen Indonesia, Wawan Purwanto. Berdasarkan kartu keanggotaan BIN yang dikeluarkan pada 2015, Hendrawan tercatat menyandang pangkat Pembina Utama, IVie (Pens) dan menjabat sebagai Tim Ahli Deputi - III.
Kepribadian Korban
Peneliti dan pengamat intelijen Indonesia, Wawan Purwanto, buka suara soal sosok Hendrawan Ostevan selaku mantan anggota Badan Intelijen Negara atau BIN. “Sudah pensiun (dari BIN), usia sudah 75 tahun. Pensiun usia 58 tahun,” kata Wawan saat dihubungi, Selasa, 14 Januari 2025.
Selain itu ia juga berbicara soal kepribadian Hendrawan. Menurutnya, selama menjalankan tugas sebagai anggota BIN, Hendrawan adalah sosok yang baik dan tidak bermasalah.
Ia mengatakan komunikasi terakhir dengan Hendrawan terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. “Orangnya baik, tidak pernah ada persoalan-persoalan,” tutur dia.
Kronologi Penemuan Mayat
Sebelumnya, Kepala Markas Unit Patroli Marunda Ipda Asepyayan menyatakan pihaknya menerima laporan penemuan mayat laki-laki yang disampaikan oleh nelayan pada Jumat, 10 Januari 2025 sekitar pukul 15.15 WIB. Nelayan yang sedang mencari ikan itu, kata Asep, melihat tubuh manusia mengapung di sekitar sero-sero nelayan sebelah timur Marunda Center.
Proses pencarian dan evakuasi mayat tersebut melibatkan personel markas serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) menggunakan Kapal Bko VII-1007, VII-10124.
Sekitar pukul 15.53 WIB, mayat berhasil ditemukan di sekitar Marunda Center. Ketika ditemukan, mayat itu mengenakan kaos dan celana jeans hitam disertai gesper dengan warna senada. Terdapat sejumlah kartu identitas, Kartu Anggota TNI berpangkat Brigjen, dan Kartu BIN berpangkat Pembina Utama.
Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan artikel ini.