Fakta-fakta Perlawanan Hasto Kristiyanto Usai Ditersangkakan KPK, Mau Sebar Puluhan Video Skandal Pejabat Tinggi

2 days ago 12

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bakal melakukan perlawanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Harun Masiku ke Komisioner KPU. Juru Bicara PDIP Guntur Romli mengatakan, koleganya akan mengungkapkan puluhan video skandal para pejabat tinggi di Indonesia.

“Sebagai perlawanan, bukan serangan balik tapi sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi,” ujar Guntur kepada media, Jumat, 27 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo merangkum fakta-fakta "perlawanan" Hasto Kristiyanto akan sebar video skandal pejabat tinggi Indonesia usai ditetapkan sebagai tersangka, berikut ulasannya:

1. Akan bikin gempar

Guntur menjelaskan video itu merupakan lanjutan dari video pernyataan Hasto dua hari usai ditetapkan sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap Harun Masiku terhadap Wahyu Setiawan, eks komisioner KPU. Guntur Romli meyakini sejumlah video pilihan yang dikumpulkan Hasto akan membuat gempar.

“Video ini kalau dirilis akan menggemparkan. Akan mengubah peta pemberantasan korupsi, opini publik,” kata Guntur dalam unggahan di Instagram, Kamis, 26 Desember 2024.

Guntur mengklaim, skandal yang bakal diungkap Hasto lebih bombastis dibandingkan kasus Watergate di Amerika Serikat (AS). Watergate merupakan skandal politik yang terjadi pada 1972-1974 yang mana Presiden AS saat itu, Richard Nixon diketahui memata-matai lawan politiknya, Partai Demokrat.

“Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa,” katanya lagi.

2. Ungkap berbagai skandal korupsi para pejabat

Menurut Guntur, puluhan video itu mengungkap berbagai skandal dugaan korupsi para petinggi negara beserta bukti-bukti. Video-video tersebut menunjukkan tindakan para elite politik menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan rasuah, dan mengintervensi proses penegakan hukum

“Dan luar biasa karena yang akan disebut nama-namanya dan buktinya sungguh mencengangkan,” kata Guntur.

Guntur sendiri mengaku telah melihat sejumlah video yang dirangkum Hasto tersebut. Menurut bekas kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, video-video tak hanya akan menyebut nama-nama para petinggi negara di kasus korupsi, tapi juga disertai bukti-bukti

“Saya sudah menonton beberapa video tersebut dengan bukti-bukti yang sudah ada,” katanya.

3. Ada video upaya kriminalisasi Anies Baswedan

Salah satu video yang akan diungkapkan Hasto, kata Guntur, menampilkan upaya mengkriminalisasi bekas Gubernur Jakarta Anies Baswedan melalui dugaan kasus korupsi. Selain itu, ada pula video ihwal penyalahgunaan kekuasaan oleh petinggi lembaga penegak hukum menutupi masalah anggota keluarganya.

“Ada video khusus soal kriminalisasi Anies Baswedan beserta bukti-buktinya. Ada soal petinggi penegak hukum yang kewenangannya disalahgunakan untuk menyelesaikan masalah pribadi anak penguasa,” katanya.

4. Tanggapan Mensesneg

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi menanggapi kabar Hasto yang disebut menyiapkan sejumlah bukti video mengenai skandal korupsi yang melibatkan pejabat negara. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mempertanyakan kebenaran adanya skandal-skandal tersebut.

“Ah emangnya ada? Kalau ada ya disampaikan aja,” ujar Prasetyo Hadi saat ditemui seusai acara perayaan natal nasional 2024 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu, 28 Desember 2024.

Prasetyo mengatakan bahwa Pemerintah selalu membuka ruang untuk penegakan hukum yang transparan dan tidak akan menutupi jika memang ada pelanggaran. Namun, dia meminta agar tuduhan semacam itu tidak dilontarkan tanpa dasar yang jelas. Karenanya, video itu tentunya harus bisa dibuktikan secara hukum.

“Kan semua kan landasannya hukum ya. Fakta hukum lah,” ungkapnya, seperti dikutip Antara.

5. Tanggapan Jokowi Mania

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer meminta PDIP untuk membuktikan klaim terkait video yang kabarnya melibatkan beberapa petinggi negara dan elite politik Indonesia. Ia meyakini bahwa klaim tersebut tak akan terbukti dan justru berpotensi menjadi blunder bagi PDIP.

“Nanti malah jadi blunder buat dia (Hasto dan PDIP), ketika nanti penegak hukum tanya di mana bukti-bukti itu, kalau dia nggak bisa buktiin gimana,” kata Noel, Jumat, 27 Desember 2024.

Noel juga menantang PDIP untuk membuktikan eksistensi video yang diklaim. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini meyakini tidak ada bukti terkait skandal-skandal pejabat tinggi yang akan diungkapkan Hasto. Ia mengingatkan PDIP agar tidak sembarangan melempar isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Ancaman dari PDIP adalah bentuk kekhawatiran atas penetapan tersangka terhadap Hasto. Jangan membuat orkestrasi yang sebetulnya saya yakin beliau tidak mampu membuktikannya,” katanya.

Sebelumnya, Ketua KPK yang baru, Setyo Budiyanto, mengumumkan penetapan Hasto dan kader PDIP lain, Donny Tri Istiqomah, sebagai tersangka pada Rabu, 25 Desember 2024. Setyo menyatakan pihaknya sebenarnya sudah mengetahui keterlibatan Hasto sejak empat tahun lalu saat penyidik lembaga antirasuah menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Harun dan Wahyu cs.

“Ini karena kecukupan alat buktinya. Kemudian ada kegiatan pemeriksaan, ada kegiatan penyitaan terhadap barang bukti elektronik,” kata Setyo saat konferensi pers penetapan tersebut pada Rabu, 25 Desember 2024.

Setelah Harun melarikan diri usia OTT pada Januari 2020 itu, menurut Setyo, penyidik KPK terus melakukan penelusuran. Mereka memeriksa sejumlah orang serta menyita beberapa barang bukti elektronik. Hasil penyidikan KPK, kata Setyo, menemukan bukti Hasto mengatur dan mengendalikan proses penyerahan uang kepada Wahyu Setiawan melalui perantara.

“Saudara HK (Hasto Kristiyanto) mengatur dan mengendalikan saudara DTI untuk aktif mengambil dan mengantarkan uang suap untuk diserahkan kepada komisioner KPU, Wahyu Setiawan, melalui Tio,” kata Setyo.

Tak hanya itu, Setyo menyatakan Hasto Kristiyanto juga terlibat dalam kaburnya Harun. Hasto diduga memerintahkan Nur Hasan, penjaga kantornya, menelepon Harun dan memberitahukannya agar merendam telepon selulernya dalam air serta segera melarikan diri. Selain itu, Setyo menyatakan Hasto memerintahkan ajudannya, Kusnadi, menenggelamkan sebuah telepon seluler pada 6 Juni 2024, sebelum Hasto diperiksa KPK. Tujuannya agar telepon tersebut tidak ditemukan penyidik KPK.

“Saudara HK juga mengumpulkan beberapa saksi perkara Harun Masiku dan mengarahkan agar saksi tidak memberikan keterangan yang sebenarnya,” demikian Setyo.

Mutia Yuantisya, Ade Ridwan Yandwiputra dan Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Jubir PDIP: Jika KPK Panggil Megawati Itu Sudah Serangan Langsung pada Partai

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |