WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tingginya angka kasus bunuh diri di Kabupaten Wonogiri membuat Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo merasa prihatin. Dalam pertemuan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonogiri, Kapolres mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk bersatu melakukan langkah pencegahan dengan memperkuat sisi mental dan spiritual masyarakat.
Acara ramah tamah yang digelar di RM Sari Raras Wonogiri, Kamis (6/11/2025), dihadiri jajaran pejabat utama Polres Wonogiri seperti Kabagops, Kasatreskrim, Kasat Intelkam, Kasat Narkoba, dan Kasihumas AKP Anom Prabowo, serta pengurus FKUB dari berbagai agama.
Setiap Bulan 3 Kasus Bunuh Diri
Dalam forum tersebut, AKBP Wahyu mengungkapkan data yang cukup mencengangkan. Ia menyebut, rata-rata terjadi tiga kasus bunuh diri setiap bulan di wilayah Wonogiri, atau sekitar 30 kasus setiap tahun. Angka ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.
“Saya prihatin, kasus bunuh diri di Wonogiri ini tinggi sekali. Data yang tercatat rata-rata tiga kasus setiap bulan, itu yang dilaporkan. Bisa jadi jumlah aslinya lebih banyak karena tidak semuanya dilaporkan ke polisi,” ujarnya.
Menurut Kapolres, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Ia menilai faktor ekonomi dan tekanan mental menjadi penyebab utama, terutama di kalangan usia produktif 30–40 tahun. Sementara untuk kelompok usia lanjut, bunuh diri umumnya terjadi karena penyakit menahun yang tak kunjung sembuh.
Tokoh Agama Diminta Aktif Menyampaikan Pesan Kehidupan
Dalam kesempatan itu, AKBP Wahyu mengajak seluruh tokoh agama di bawah naungan FKUB — baik dari unsur Islam (NU, Muhammadiyah, LDII, MTA) maupun Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha — untuk berperan aktif memberikan penguatan rohani kepada umat masing-masing.
“Agama apa pun pasti melarang tindakan ini. Karena itu saya berharap para pemuka agama bisa menyampaikan pesan-pesan kehidupan dalam khutbah, pengajian, misa, atau ceramah agar masyarakat tidak mudah menyerah pada keadaan,” tegasnya.
Kapolres menambahkan, kehadiran tokoh agama di tengah masyarakat menjadi benteng moral yang efektif dalam mencegah perilaku nekat tersebut. Melalui pendekatan spiritual, diharapkan warga yang tengah menghadapi tekanan hidup bisa lebih kuat dan mencari solusi positif.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi untuk Tekan Angka Bunuh Diri
Di luar aspek rohani, AKBP Wahyu Sulistyo juga menyinggung pentingnya penguatan ekonomi lokal agar masyarakat tidak mudah terpuruk. Ia menegaskan, pihak kepolisian bersama Bupati Wonogiri dan Forkopimda berkomitmen menjaga stabilitas keamanan agar dunia usaha di daerah ini terus berkembang.
“Kami bersama pemerintah daerah memastikan situasi tetap kondusif supaya para pengusaha tidak takut berinvestasi di Wonogiri. Tidak harus pabrik besar, usaha kecil-menengah pun penting karena bisa membuka lapangan kerja dan menekan beban ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa peningkatan kesejahteraan ekonomi akan berdampak langsung pada kesehatan mental warga, karena berkurangnya tekanan finansial sering kali menjadi faktor utama seseorang kehilangan harapan.
Seruan Bersama: Selamatkan Nyawa, Selamatkan Masa Depan
Pertemuan tersebut diakhiri dengan ajakan moral kepada seluruh elemen masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar. Jika ada keluarga, tetangga, atau teman yang menunjukkan tanda-tanda depresi, diharapkan segera mendapat perhatian dan pendampingan.
Langkah kolaboratif antara Polres Wonogiri dan FKUB diharapkan menjadi gerakan bersama untuk menekan angka bunuh diri yang belakangan meningkat. Harapan besar pun tertuju agar Wonogiri kembali menjadi daerah yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga sehat secara mental dan spiritual. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.



















































