FGM Jateng Gelar School Leadership Summit 2025, Bahas Penguatan Mutu Sekolah Muhammadiyah

3 hours ago 14
Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah saat menggelar acara Jateng School Leadership Summit 2025 | Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah mendorong peningkatan mutu sekolah lewat gelaran Jateng School Leadership Summit 2025 yang dirangkai dengan Monitoring–Evaluation (Monev) International Class Program (ICP).

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Lor In Solo, Rabu (10/12/2025), dan diikuti 340 peserta, terdiri atas kepala sekolah serta koordinator ICP dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Ketua FGM Jawa Tengah, Bambang Kusmiyanto, S.Pd., mengatakan forum ini menjadi ruang bertemu dan berdiskusi bagi para pemimpin sekolah Muhammadiyah. Menurutnya, banyak persoalan pendidikan dapat terselesaikan ketika komunikasi internal antarsekolah terjalin dengan baik.

“Kemajuan sekolah bisa terjadi jika persoalan dari dalam bisa diselesaikan lebih dulu, baik terkait guru, tenaga pendidikan, maupun siswa. Acara ini menjadi momentum untuk saling berbagi dan berdialog,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Hadiri pakar pendidikan Malaysia

FGM Jateng mengundang pakar pendidikan internasional, Dr. Zulfan Haidar Zamzuri Umar, M.Ed., sebagai pembicara utama. Ia membawakan materi berjudul “Problematic Teacher, Student, and Parents: Understanding Their Nature and Providing Solutions and Managing Property.”
Dr. Zulfan menekankan perlunya kepemimpinan sekolah yang adaptif untuk merespons dinamika hubungan guru, siswa, dan orang tua yang kerap menimbulkan tantangan dalam lingkungan pendidikan.

Majelis Dikdasmen PWM Jateng: 30 persen sekolah masih butuh perhatian

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, Mifbahudin, S.KM., M.Kes., menyampaikan bahwa agenda hari itu mencakup seminar internasional serta monev ICP yang mulai dijalankan sejak 2024. Ia menilai kegiatan ini penting untuk mendorong peningkatan kualitas sekolah Muhammadiyah.

“Saat ini sekitar 30 persen sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah masih membutuhkan perhatian ekstra agar bisa tumbuh menjadi sekolah yang mandiri dan unggul. Namun ada juga 10–15 persen sekolah yang sudah mampu melampaui kualitas sekolah negeri,” jelasnya. Ia pun mengapresiasi peran FGM dalam upaya penguatan mutu tersebut.

Monev ICP: Pemetaan level sekolah

Ketua panitia Monev, Nasrul Harahab, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa evaluasi ICP dilakukan berdasarkan level silver, gold, dan platinum yang ditetapkan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng. Skema ini memberi arah bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas implementasi kurikulum internasional secara bertahap.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Setelah sejumlah sambutan dari panitia, Ketua FGM, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, acara kemudian dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |