TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang aplikasi Canva meluncurkan sejumlah fitur baru yang mengadaptasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada Selasa, 22 Oktober 2024. Salah satu pendiri dan CEO Canva, Melanie Perkins, mengatakan fitur baru berupa Lab Imajinasi mengadaptasi teknologi AI generatif dari Lenoardo.Ai.
Berita populer selanjutnya tentang Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan akan fokus menyelesaikan beberapa isu kehutanan, termasuk transparansi data untuk mengatasi persoalan sawit yang berada di kawasan hutan.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu, 23 Oktober 2024, memantau Siklon Tropis Trami di Laut Filipina, tepatnya di sekitar 14.5°LU - 126.0°BT atau sekitar 1.240 kilometer sebelah utara Tahuna, dengan kecepatan angin maksimum 40 knot (75 kilometer/jam) dan tekanan udara minimum 990 hPa bergerak ke arah barat laut.
1. Canva Luncurkan Sejumlah Fitur Baru yang Didukung AI untuk Permudah Desain
Aplikasi Canva meluncurkan sejumlah fitur baru yang mengadaptasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada Selasa, 22 Oktober 2024. Salah satu pendiri dan CEO Canva, Melanie Perkins, mengatakan fitur baru berupa Lab Imajinasi mengadaptasi teknologi AI generatif dari Lenoardo.Ai.
“Dari desain yang lebih interaktif hingga serangkaian peningkatan yang didukung AI, kami berharap fitur-fitur baru ini membantu komunitas kami untuk terus mencapai tujuan mereka,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 22 Oktober 2024.
Fitur ini dirancang untuk membuat desain dari teks sederhana menjadi foto dan grafis dengan model dasar dari Leonardo bernama Phoenix. Lab imajinasi menyempurnakan kemampuan pembuatan gambar AI Canva, yang mencakup produksi beberapa variasi dalam 15 gaya berbeda, termasuk Render 3D dan ilustrasi.
Kemudian menggunakan gambar yang sudah ada sebagai referensi gaya untuk memengaruhi hasil yang lebih akurat, menghadirkan berbagai kemungkinan seperti menghasilkan foto stok sesuai gaya pengguna. Selain itu juga menciptakan gambar multi-subjek yang kompleks dan potret fotorealistik.
2. Cara Raja Juli Mengatasi Masalah Sawit di Kawasan Hutan
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan akan fokus menyelesaikan beberapa isu kehutanan, termasuk transparansi data untuk mengatasi persoalan sawit yang berada di kawasan hutan.
Iklan
"Saya kebetulan juga mantan Wakil Ketua Pelaksana Satgas Sawit. Saya tahu persis bahwa ada soal keterlanjuran sawit di kawasan hutan menjadi karut-marut. Saya kira persoalannya adalah dari data dan transparansi data," ujar Raja Juli di Kantor Kementerian Kehutanan, Selasa, 22 Oktober 2024.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu merujuk ke isu pengawasan tata kelola kelapa sawit di Indonesia seperti yang sebelumnya sudah diungkapkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Laporan dari BPKP tersebut, kata dia, akan menjadi dasar Kementerian Kehutanan memulai untuk bekerja dalam penataan kawasan hutan.
Dia mengatakan akan bekerja sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan langkah-langkah yang memastikan terjaganya kawasan hutan Indonesia sebagai bagian dari paru-paru dunia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu, 23 Oktober 2024, memantau Siklon Tropis Trami di Laut Filipina, tepatnya di sekitar 14.5°LU - 126.0°BT atau sekitar 1.240 kilometer sebelah utara Tahuna, dengan kecepatan angin maksimum 40 knot (75 kilometer/jam) dan tekanan udara minimum 990 hPa bergerak ke arah barat laut.
Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Trami dalam 24 jam ke depan diperkirakan meningkat menjadi kategori 2 dan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Siklon Tropis Trami membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di wilayah Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, dan Laut Filipina. Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di wilayah Lampung, di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan di Papua Pegunungan.
Daerah pertemuan angin atau konfluensi terpantau di Samudra Hindia Barat Bengkulu, Laut Natuna Utara, dan Samudra Pasifik utara Maluku Utara. “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi tersebut,” ujar prakirawan BMKG Kania Mustikawati.
Pilihan Editor: WhatsApp Perbaharui Sistem Pengelolaan Kontak, Simpan Nomor Tidak Wajib Lewat Ponsel