REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SoundCloud kini memungkinkan para musisi menyimpan 100 persen royalti distribusi mereka. Kebijakan ini berlaku tidak hanya untuk royalti dari platform SoundCloud, tetapi juga untuk distribusi ke layanan streaming utama lainnya seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan TikTok.
Langkah ini merupakan bagian dari pembaruan langganan Artist dan Artist Pro, di mana SoundCloud akan menghapus bagi hasil distribusi pada akhir bulan ini. Perusahaan menyebut ini sebagai langkah menuju langganan paling pro-artis di pasaran.
Sebelumnya, musisi yang menerima royalti langsung di SoundCloud selalu mendapat 100 persen penghasilan mereka. Dengan pembaruan ini, aturan tersebut diperluas ke semua distribusi musik di platform streaming lain.
"SoundCloud selalu menempatkan artis sebagai prioritas utama. Dengan peluncuran ini, kami melangkah lebih jauh dengan memberikan artis langganan all-in-one, termasuk distribusi tanpa perantara, komunitas tapa batas, dan monetisasi tanpa kompromi, termasuk dukungan langsung dari penggemar," kata CEO SoundCloud Eliah Seton seperti dilansir laman NME, Selasa (11/11/2025).
Di Amerika Serikat (AS), SoundCloud juga menghadirkan dukungan penggemar gratis, memungkinkan artis menambahkan tombol dukungan di halaman mereka agar penggemar dapat memberikan donasi langsung. Para penggemar yang berkontribusi akan mendapat sorotan melalui fitur Fan Support Spotlight.
Fitur ini muncul di tengah tantangan finansial yang terus dihadapi banyak musisi. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan kesulitan artis untuk menghasilkan pendapatan yang cukup, apalagi untuk tampil live atau melakukan tur.
Langkah SoundCloud ini juga muncul setelah kabar bahwa Spotify meraih keuntungan lebih dari 1 miliar euro pada 2024, meski di saat yang sama staf dirumahkan, artis kesulitan memperoleh penghasilan dari streaming, dan harga langganan meningkat. Spotify juga resmi mendemonetisasi semua lagu yang tak mencapai 1.000 streaming pada 1 April 2024.
Di tengah kondisi ini, beberapa artis mendorong perbaikan industri musik. Kate Nash, misalnya, bekerja sama dengan Music Venue Trust untuk meminta intervensi pemerintah lebih besar. Nash juga menjalankan kampanye "Butts For Tour Buses" dan berbicara di House of Commons, menyebut tur musik kini semakin sulit dilakukan.

2 hours ago
9











































