Ganggu Lingkungan, Dapur MBG Bandung Akhirnya Disegel Warga

2 hours ago 5
Ilustrasi gedung disegel | kreasi AI

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Persoalan demi persoalan seolah tak pernah sepi menyambangi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mulai dari problem pembayaran yang bermasalah hingga yang paling sering adalah kasus keracunan. Kali ini agak berbeda, di mana warga RW 09, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, bertindak menyegel sebuah dapur MBG pada Minggu (14/9/2025) dini hari.

Dapur yang menempati sebuah rumah kontrakan itu diketahui baru beroperasi sejak awal September 2025 tanpa mengantongi izin resmi dari warga maupun izin operasional Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam kesehariannya, dapur ini memproduksi sekitar 3.000–4.000 porsi makanan bergizi, nyaris selama 24 jam penuh. Aktivitas padat dan limbah yang dihasilkan menimbulkan protes warga sejak awal berdiri.

Ketua RW 09, Gama S Utama, mengungkapkan pengelola dapur tak pernah melakukan sosialisasi atau meminta persetujuan lingkungan sebelum beroperasi. Meski sempat diingatkan, pihak pengelola tetap menjalankan dapur hingga akhirnya menuai kemarahan warga. “Wajar kalau warga menuntut sosialisasi. Dari awal mereka tidak pernah lakukan itu,” ujarnya.

Adam Harun (56), salah satu warga, menuturkan mereka mendukung program MBG secara prinsip karena bertujuan membantu anak-anak dan kelompok rentan, tetapi praktik di lapangan justru mengganggu kenyamanan lingkungan. Menurutnya, bau sisa makanan, limbah cair, serta aktivitas truk pengangkut sampah yang keluar-masuk membuat warga tak betah. “Ini kawasan rumah tinggal, bukan industri. Apalagi produksinya ribuan porsi setiap hari,” katanya.

Situasi memanas hingga warga memutuskan melakukan penyegelan. Mereka memasang stiker segel merah di depan rumah kontrakan tersebut. Puluhan pekerja yang sebelumnya bekerja dalam sistem shift otomatis berhenti beraktivitas. “Kami sudah memberi peringatan sejak awal. Karena tak diindahkan, kami segel dengan dasar surat yang sudah dilaporkan ke polsek,” tegas Adam.

Kapolsek Lengkong, AKP Aldy Lazzuardy, membenarkan penyegelan itu. Ia mengatakan pihak kepolisian bertindak sebagai penengah agar situasi tidak semakin memanas. “Situasi saat ini sudah aman terkendali. Kami lakukan mediasi agar aspirasi warga tersampaikan,” katanya. Aldy menambahkan dapur MBG tersebut kini berhenti beroperasi sembari menunggu arahan resmi dari BGN.

Kapolsek juga memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan pengelola program agar masalah perizinan dan tata kelola limbah dapat dibenahi. “Kami hanya mengingatkan agar setiap aktivitas mengikuti prosedur yang ada supaya tak menimbulkan keresahan warga,” ujarnya.

Dengan mediasi itu, segel yang dipasang warga akhirnya dicopot pada Kamis (18/9/2025), tetapi operasional dapur belum kembali berjalan. Warga berharap ke depan pemerintah maupun pengelola MBG lebih transparan dan memperhatikan dampak lingkungan sebelum membuka dapur serupa di wilayah pemukiman. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |