Gapura Sunda hingga Kereta Kencana Kini Hiasi Gedung Sate Kantor Dedi Mulyadi, Ini Tujuannya

2 hours ago 10

Pemandangan baru terlihat di kawasan Kantor Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa titik gerbang masuk Gedung Sate dibangun dengan konsep kebudayaan Sunda, Selasa (11/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah pemandangan dan suasana baru nampak jelas terlihat di kawasan Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi belakangan ini. Beberapa ornamen kebudayaan Sunda berdiri tegak di sejumlah titik di kawasan Gedung Sate.

Terbaru, sejumlah gerbang masuk kendaraan roda dua dan roda empat di Gedung Sate dibongkar dan dibangun ulang. Bangunan gapura yang dibangun menggunakan konsep kebudayaan Sunda dengan menonjolkan warna merah batu bata.

Gapura-gapura kebudayaan Sunda yang dibangun masih dalam tahap pembangunan. Sementara itu, di area lobi kantor Gedung Sate terdapat beberapa kereta kencana dan sejumlah gamelan milik Gubernur Jabar yang dipajang untuk masyarakat.

Pengunjung yang datang ke Gedung Sate bakal disuguhi pemandangan kereta kencana dan gamelan yang berada di area tengah Gedung Sate. Sebelumnya di area tersebut kosong dan hanya diisi oleh bendera-bendera kabupaten dan kota di Jabar.

Namun, untuk pengunjung sendiri dilarang melakukan foto atau video kereta kencana dan gamelan di lobi Gedung Sate.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Adi Komar mengatakan Gedung Sate bukan hanya pusat pemerintahan akan tetapi juga ikon dan destinasi wisata kebanggaan Jabar. Ia menyebut tiap hari banyak wisatawan datang berkunjung untuk menikmati arsitektur dan sejarahnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan sudah selayaknya Gedung Sate terus mempercantik diri agar semakin menarik dan nyaman bagi pengunjung. Termasuk pembangunan gerbang masuk kendaraan dengan konsep kebudayaan sunda untuk memperkuat identitas lokal Jabar.

"Pembangunan gerbang masuk kendaraan dengan konsep kebudayaan Sunda merupakan langkah positif untuk memperkuat identitas lokal Jawa Barat," ujar Adi, Selasa (11/11/2025).

Ia menyebut sentuhan budaya ini tidak hanya memperindah, akan tetapi juga mencerminkan karakter dan filosofi Sunda yang melekat pada Gedung Sate. Sebagai simbol pemerintahan yang berakar pada nilai-nilai budaya.

"Prinsipnya, estetika dan fungsionalitas tetap dijaga agar sejalan dengan upaya pelestarian cagar budaya dan tata lingkungan Gedung Sate," kata dia.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |