Gegara Dana MBG Mulai Tersendat, 2 SPPG di Wilayah Yogyakarta Stop Beroperasi

5 hours ago 6
Ilustrasi MBG. Ando

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul beberapa daerah lainnya, sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sleman dan Gunungkidul menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah-sekolah.

Langkah penghentian itu dilakukan lantaran dana operasional dari pemerintah pusat belum juga dicairkan hingga pertengahan Oktober ini. Salah satu dapur yang terdampak adalah SPPG Jogotirto, yang berlokasi di Padukuhan Blambangan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman.

Menurut pengelola, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), mereka sudah berupaya bertahan sekitar sepuluh hari tanpa dana, tetapi akhirnya tidak sanggup lagi melanjutkan kegiatan. “Kami sempat pakai dana pribadi untuk tetap memasak. Tapi karena tidak boleh talangan, akhirnya berhenti dulu mulai Senin (13/10/2025),” ujar Aris, perwakilan yayasan pengelola dapur MBG tersebut.

Aris menjelaskan, pihaknya kini menelusuri penyebab keterlambatan pencairan. Biasanya, jika ada kesalahan dalam pengajuan, sistem akan mengirimkan notifikasi revisi. Namun kali ini, tidak ada tanda apa pun, seolah pengajuan tidak diproses. “Bisa jadi sistemnya bermasalah. Kami masih menunggu kejelasan dari pusat,” imbuhnya.

SPPG Gunungkidul Juga Terhenti

Kondisi serupa dialami SPPG Wonosari I di Kabupaten Gunungkidul. Ketua pengelola, Hyndun Astry Nurdiyanty, mengungkapkan bahwa dapur MBG di wilayahnya juga menghentikan kegiatan sejak Senin (13/10/2025) karena anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum masuk ke rekening operasional.

Padahal, kata Hyndun, dana biasanya cair seminggu sebelum masa distribusi dimulai. “Pengajuan sudah kami kirim awal Oktober, tapi belum ada respons. Katanya ada pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK) di pusat,” jelasnya.

SPPG Wonosari I melayani enam sekolah dan tujuh posyandu dengan total 2.983 penerima manfaat. Dalam satu periode dua minggu, mereka membutuhkan dana sekitar Rp400 juta untuk bahan makanan dan distribusi. Tanpa dana, seluruh kegiatan dapur otomatis berhenti.

“Anak-anak yang biasanya menerima jatah makan kini harus membawa bekal sendiri dari rumah,” imbuh Hyndun.

BGN DIY Lakukan Koordinasi

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Regional BGN DIY, Gagat Widyatmoko, membenarkan adanya kendala teknis di tingkat pusat yang berimbas pada keterlambatan penyaluran dana ke daerah. Menurutnya, sedang dilakukan penataan administrasi yang membuat proses pencairan melambat.

“Kami sudah koordinasi dengan BGN pusat agar proses ini segera selesai. Kami juga minta agar SPPG memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat, supaya tidak muncul kesalahpahaman,” ujar Gagat.

Ia berharap, penghentian sementara di Sleman dan Gunungkidul tidak berlangsung lama karena program MBG sangat penting bagi ketahanan gizi pelajar di wilayah DIY.

Begini Mekanisme Dana MBG

Berdasarkan petunjuk teknis resmi dari BGN, penyaluran dana MBG menggunakan Virtual Account (VA) untuk menjamin transparansi dan mencegah penyalahgunaan. Setiap SPPG wajib membuka rekening khusus berbasis VA yang hanya digunakan untuk transaksi program MBG.

Tahapan berikutnya, SPPG menyusun rencana kebutuhan dana untuk 10 hari ke depan, memuat menu, jumlah penerima manfaat, serta estimasi biaya. Setelah diverifikasi oleh BGN, dana akan dikirim langsung dari kas negara ke rekening VA.

Setiap transaksi wajib dilakukan non-tunai, dan seluruh bukti pengeluaran harus dilaporkan secara digital. Setelah periode berakhir, SPPG menyampaikan laporan pertanggungjawaban disertai bukti pembelian dan dokumentasi kegiatan.

BGN kemudian melakukan audit berkala untuk memastikan anggaran benar-benar digunakan sesuai peruntukannya.

Gagat menegaskan, mekanisme ini dibuat agar dana MBG bisa dipertanggungjawabkan sepenuhnya. Namun, ia tak menampik bahwa sistem digital yang kompleks bisa menyebabkan keterlambatan saat ada pembaruan atau perubahan struktur administrasi.

“Kami upayakan segera normal. Program ini jangan sampai berhenti lama karena menyangkut kebutuhan dasar anak-anak,” tandasnya. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |