Partai Buruh menggelar aksi Hari Perempuan Internasional di Monas. Mengangkat tema persatuan partai politik di kalangan pekerja.
10 Maret 2025 | 06.14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta — Partai Buruh menggelar aksi dalam rangka Hari Perempuan Internasional di Taman Aspirasi Monas, Jakarta Pusat, pada Ahad, 9 Maret 2025. Aksi tersebut diadakan sehari setelah peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret setiap tahunnya.
Pilihan Editor:Kementerian Kebudayaan Rilis Piringan Hitam Kompilasi 8 Versi Lagu Indonesia Raya
“Perempuan Pekerja, Membangun Persatuan Partai Politik Kelas Pekerja” menjadi tema yang diusung Partai Buruh pada aksi kali ini. Tuntutan para massa aksi beragam, mulai dari upah layak bagi perempuan hingga cuti haid di tempat bekerja.
Jumisih, Wakil Presiden Perempuan Partai Buruh, menjelaskan tema aksi didasarkan pada analisis partai terhadap situasi ketenagakerjaan di Indonesia yang dinilai sedang tidak baik-baik saja. “Ada PHK massal, ada undang-undang yang tidak berpihak kepada kami, ada perampasan hak-hak kami sebagai perempuan, juga ada eksploitasi terhadap alam,” katanya saat ditemui di lokasi aksi.
Oleh karena itu, menurut Jumisih, kelas pekerja menjadi korban dari situasi ketenagakerjaan yang buruk. Ia menambahkan, kelas pekerja tidak mungkin diam jika menginginkan perubahan. “Maka kemudian kami perempuan kelas pekerja menyerukan persatuan untuk pembangunan partai politik kelas pekerja,” ujarnya.
Menurut hitungan Tempo di lapangan, terdapat lebih dari 100 orang yang hadir di unjuk rasa tersebut. Jumisih mengatakan massa yang hadir antara lain berasal dari unsur-unsur pendiri Partai Buruh seperti Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Selain itu, ada pula kelompok mahasiswa dan gerakan pemuda yang mengikuti aksi. “Jadi, lintas organisasi,” ucap Jumisih.
Adapun aksi dimulai pukul 15.30 dan diisi dengan orasi serta pembacaan puisi. Mendekati pukul 17:00, massa mulai menutup acara dengan membagikan makanan buka puasa kepada orang-orang sekitar.
Berikut tuntutan Perempuan Partai Buruh untuk Hari Perempuan Internasional.
1. Pelindungan pekerja di sektor rentan, salah satunya dengan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
2. Ratifikasi Konvensi International Labour Organization (ILO) 190 serta hapuskan pelecehan dan kekerasan di dunia kerja
3. Pemberian upah layak dan penghapusan diskriminasi ekonomi (pajak) bagi perempuan pekerja.
4. Pemberian hak politik dan kebebasan berserikat perempuan pekerja.
5. Penegakan hukum yang lebih kuat terhadap eksploitasi tenaga kerja perempuan dan dampak negatif industri ekstraktif terhadap lingkungan.
6. Hapus eksploitasi kerja kontrak dan kesenjangan upah berbasis gender.
7. Berikan hak cuti melahirkan dan haid yang adil tanpa diskriminasi
8. Keterwakilan perempuan harus substantif, bukan sekadar simbolis.
9. Dorong partisipasi perempuan kelas pekerja dalam politik elektoral
10. Berikan fasilitas penitipan anak (daycare) yang realistis, dengan insentif pajak atau subsidi bagi pekerja.
Nabiila Azzahra
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
- Podcast Terkait
- Podcast Terbaru