TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran Los Angeles masih berlangsung selama delapan hari berturut-turut. Sedikitnya 24 orang tewas dalam bencana yang menurut Gubernur California Gavin Newsom merupakan bencana alam paling dahsyat dalam sejarah AS, yang menghancurkan ribuan rumah dan memaksa 100.000 orang mengungsi.
Melalui keterangan resminya, Newsom mengumumkan status darurat bencana di Los Angeles pada Kamis, 9 Januari 2025. "Saya, Gavin Newson, Gubernur Negara Bagian California... dengan ini menyatakan keadaan darurat di wilayah Los Angeles dan Ventura akibat Kebakaran Palisades dan kondisi badai angin," kata Newsom dalam rilis resmi dilansir dari www.gov.ca.gov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerapan bencana darurat menurut Newsom sudah sesuai dengan kewenangan yang diberi Konstitusi Negara Bagian dan undang-undang, termasuk Undang-Undang Layanan Darurat California. Warga setempat juga wajib mematuhi penerapan status darurat itu demi kondisi dan situasi keamanan. Pemerintah negara bagian California juga harus mengerahkan peralatan, fasilitas, untuk semua kegiatan di bawah arahan Kantor Layanan Darurat dan Rencana Darurat Negara Bagian.
Untuk membantu mempercepat upaya pembangunan kembali yang monumental di masa mendatang, Newsom menandatangani perintah eksekutif pada Minggu, 12 Januari yang menangguhkan sementara peraturan lingkungan untuk rumah dan bisnis yang hancur.
Personel militer yang bertugas aktif siap mendukung upaya pemadaman kebakaran, kata Administrator FEMA Deanne Criswell dalam serangkaian wawancara televisi pada hari Minggu, dan menambahkan bahwa badan tersebut telah mendesak penduduk untuk mulai mengajukan bantuan bencana.
Di hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyatakan bencana besar di California akibat kebakaran dahsyat yang melanda negara bagian tersebut melalui pernyataan resmi Gedung Putih.
"Hari ini, Presiden Joseph R. Biden, Jr. menyatakan bahwa bencana besar terjadi di negara bagian California dan memerintahkan bantuan federal untuk mendukung upaya pemulihan pemerintah negara bagian, suku, dan lokal di wilayah terdampak kebakaran hutan dan angin kencang sejak 7 Januari 2025, dan terus berlanjut," ungkap Gedung Putih dalam pernyataannya.
Keputusan ini membuka akses dana bantuan bagi masyarakat yang terdampak di Los Angeles. "Bantuan dapat berupa hibah untuk tempat tinggal sementara dan perbaikan rumah, pinjaman berbunga rendah untuk menutupi kerugian properti yang tidak diasuransikan, serta program lain untuk membantu individu dan pemilik usaha agar pulih dari dampak bencana," bunyi pernyataan tersebut.
Deklarasi bencana besar yang disampaikan Biden membuka bantuan federal bagi mereka yang terkena dampak kebakaran hutan, membuka jalan bagi FEMA untuk memberikan dukungan. Para pejabat Badan Manajemen Darurat Federal berada di Pusat Konvensi Pasadena untuk membantu penduduk menavigasi aplikasi bantuan FEMA.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab spesifiknya, tetapi kombinasi pola cuaca ekstrem selama dua tahun terakhir menyebabkan kondisi yang memperparah kebakaran saat ini.
Wilayah California selatan mengalami cuaca basah yang ekstrem dari musim dingin 2023 hingga musim semi 2024, yang memungkinkan banyak vegetasi baru tumbuh dengan cepat. Kemudian daerah tersebut baru-baru ini mengalami cuaca kering yang berkepanjangan, menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya kebakaran
Berkembangnya vegetasi muda yang kering dikombinasikan dengan angin Santa Ana yang lebih kencang dari biasanya - terkadang mencapai 100 mph - menyebabkan kebakaran menyebar lebih cepat dari biasanya.
"Angin ini dikombinasikan dengan kelembaban relatif yang rendah dan kelembapan bahan bakar yang rendah akan membuat ancaman kebakaran di seluruh wilayah Los Angeles County tetap tinggi," ujar Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone dalam sebuah konferensi pers.
Ida Rosdalina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Profil Angin Santa Ana yang Perparah Kebakaran Los Angeles