Fachry Albar Kembali Ditangkap karena Narkoba

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Fachry Albar kembali ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Penangkapan terjadi pada Ahad, 20 April 2025 sekitar pukul 20.00 WIB di kediamannya, Jakarta Selatan.

Pilihan Editor: Tengok Suami, Renata Kusmanto Minta Doa untuk Fachri Albar

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat (Polres Jakbar) mengkonfirmasi telah membekuk seorang artis berinisial FA karena dugaan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba). Polda Metro Jaya kemudian membenarkan bahwa artis inisial FA itu adalah Fachry Albar.

"Iya, benar," kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Reonald Simanjuntak, Selasa, 22 April 2025, dikutip dari Antara.

Namun, Reonald belum dapat merinci lebih jauh kasus yang menjerat Fachry Albar tersebut. Dia mengungkapkan saat ini kasus tersebut masih ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat.

Kasat Resnarkoba Polres Jakbar Kompol Vernal Armando Sambo sebelumnya hanya mengumumkan inisial nama artis yang berhasil ditangkap karena narkoba. Ia dan tim masih mendalami serta melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Untuk jenis narkotika, sedang kita dalami. Nanti, untuk lebih jelasnya akan disampaikan oleh humas, kami konfirmasi ke teman-teman sekalian," ujar Vernal.

Vernal menyebutkan bahwa FA saat ini lebih sering berkarier di dunia sinetron dan layar lebar serta pernah berkecimpung di dunia musik. "Yang bersangkutan saat ini lebih dominan, lebih aktif di bermain sinetron, juga ada film layar lebar. Kemudian, juga ada beberapa serial di Netflix. Tapi pernah juga terkonfirmasi, pernah punya grup musik dan sebagainya," kata Vernal.

Tahun lalu, Fachry Albar membintangi serial Joko Anwar's Nightmares & Daydreams yang tayang di Netflix mulai Jumat, 14 Juni 2024. Pertengahan Februari lalu, Fachry juga membagikan momen syuting film terbarunya, Love Therapy bersama Wulan Guritno, yang telah rampung. Ia juga dikenal sebagai anak dari musisi rock legendaris Ahmad Albar dari grup God Bless.

Fachry Albar pernah menjadi DPO (daftar pencarian orang) pada 2007. Polisi menemukan 1,2 gram kokain di dalam kamar Fachry ketika menangkap Jenny, buronan kasus ekstasi yang sempat menginap di rumah Ahmad Albar. Saat itu, Ahmad Albar ditangkap karena kedapatan menyimpan satu butir ekstasi dan menyembunyikan buronan.

Fachry akhirnya menyerahkan diri ke Badan Narkotika Nasional (BNN). Seletah menjalani pemeriksaan selama 15 jam, penyidik Mabes Polri kemudian melepaskan Fachry tidak terbukti dia sebagai pengguna maupun sebagai pemilik kokain maupun narkoba jenis lain. Namun Fachry tetap diminta untuk wajib lapor kepada Mabes Polri seminggu sekali.

Beberapa tahun setelahnya, Fachry Albar ditangkap pada 14 Januari 2018 di kediamannya di Cirendeu, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sejumlah barang bukti yang diamankan berupa satu plastik berisi sabu 0,8 gram, 13 tablet Dumolit, satu butir obat Calmlet, dan beberapa alat isap sabu. Dia mengaku telah mengonsumsi ganja sejak 2015 dan sabu selama satu tahun. Hakim memvonis Fachry bersalah dan harus menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur selama tujuh bulan.