Pelancong bisa meminimalkan dampak lingkungan dengan membuat pilihan yang tepat saat traveling.
23 April 2025 | 09.46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Traveling bermanfaat untuk memperluas wawasan, menghubungkan budaya, dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga bisa berdampak pada lingkungan karena jejak karbon. Namun, pilihan sederhana bisa membuat perbedaan.
Memperingati Hari Bumi 22 April, pelancong bisa meminimalkan dampak lingkungan dengan membuat pilihan yang tepat. Ada beberapa tips perjalanan yang bisa diikuti untuk mengurangi dampak buruk traveling terhadap lingkungan.
Cara terbaik untuk mengurangi jejak karbon saat traveling.
1. Memilih moda transportasi dengan bijak
Tak dapat dimungkiri bahwa perjalanan udara berkontribusi signifikan terhadap polusi lingkungan karena konsumsi bahan bakar dan emisi karbonnya yang tinggi. Jika ingin mengurangi dampak itu, pilih moda transportasi yang lebih ramah seperti kereta api atau bus. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, pesawat terbang menghasilkan 12 persen dari semua gas rumah kaca AS yang dihasilkan dari transportasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi jika tak bisa menghindari naik pesawat, pilih maskapai yang sudah melakukan praktik ramah lingkungan dengan menggunakan biofuel, berinvestasi pada pesawat hemat bahan bakar, dan menerapkan berbagai inisiatif pengurangan jejak karbon. Pilih penerbangan langsung tanpa transit jika tersedia karena emisi karbon memuncak saat mendarat dan lepas landas. Kelas ekonomi juga jadi pilihan bijak karena lebih banyak penumpang yang dapat masuk ke baris kelas ekonomi daripada kelas bisnis atau utama. Sesampainya di tujuan, gunakan transportasi umum untuk pindah dari satu destinasi ke destinasi lain.
2. Gunakan Barang Daur Ulang
Hindari plastik sekali pakai, seperti botol air, sedotan, kemasan, wadah makanan, dan peralatan makan sekali pakai seperti garpu dan sendok. Sebaliknya, bawalah barang-barang yang dapat digunakan kembali, termasuk botol air dan peralatan makan. Cara ini akan membantu memastikan bahwa tidak banyak plastik yang akan dibuang ke lautan atau tempat pembuangan sampah.
Kalaupun terpaksa menggunakan barang sekali pakai, pastikan membuangnya dengan benar dengan membawanya ke tempat daur ulang. Daur ulang menghabiskan lebih sedikit energi dibandingkan dengan memproduksi barang baru, yang membantu menurunkan emisi karbon dioksida secara keseluruhan.
3. Pilih Akomodasi Ramah Lingkungan
Banyak hotel di dunia mulai melakukan praktik berkelanjutan. Misalnya, memanfaatkan energi surya dan menghindari penggunaan barang sekali pakai. Beberapa hotel berbintang juga menerapkan penggunaan kembali seprai dan handuk, hanya menggantinya hanya jika diminta. Ada juga yang lain menggunakan air hujan untuk kebutuhan tamu dan menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan.
4. Melakukan Aktivitas Berkelanjutan
Saat tiba di destinasi, pilih aktivitas wisata yang berkelanjutan seperti memilih feri umum daripada speedboat pribadi. Jika ingin mengunjungi pusat konservasi satwa, pilih yang melakukan praktik etis yang mengutamakan kesejahteraan dan keselamatan hewan, bukan yang mengeksploitasinya. Wisatawan juga dapat berpartisipasi dalam acara bersih-bersih lokal, seperti membersihkan sungai atau aliran air terdekat, atau menanam pohon di area yang ditentukan.
5. Hemat Energi dan Air
Untuk menghemat air, hindari mandi terlalu lama dan beberapa kali. Selain itu, matikan peralatan elektronik, termasuk lampu dan kipas angin atau AC saat tidak digunakan, dan gunakan cahaya alami sebanyak mungkin.
6. Beli Makanan Lokal
Makanan lokal jadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan di satu destinasi. Selain itu, ini menjadi cara untuk mendukung petani lokal dan mengurangi emisi untuk transportasi bahan makanan dari luar kota atau luar pulau.
Perhatikan juga saat membeli suvenir. Banyak tempat wisata menawarkan suvenir dengan bagian tubuh hewan ilegal, seperti tanduk, bulu, gading, dan karang. Membeli barang-barang itu sama saja mendukung kerusakan lingkungan.
7. Mengurangi Sampah Makanan
Banyak tamu hotel mengambil hampir semua makanan saat sarapan, lalu menyisakannya. Untuk praktik yang lebih baik, cobalah mengambil dalam porsi kecil, jika masih lapar, kembali untuk mengambil porsi kedua. Praktik ini membantu mengurangi sampah makanan dan meminimalkan energi yang dibutuhkan untuk mengangkutnya.
8. Pilih Destinasi Kurang Populer
Sejumlah destinasi populer menghadapi masalah overtoruism atau pariwisata berlebihan. Hal itu memicu rusaknya situs bersejarah, mengganggu kenyamanan warga lokal, dan menambah dampak lingkungan. Sebagai alternatif, jelajahi destinasi yang kurang populer yang mungkin sama indahnya tetapi jauh lebih sepi. Kalaupun perlu mengunjungi tempat yang populer, datanglah di musim sepi.
9. Packing Ringan
Traveling dengan barang bawaan yang sedikit mengurangi konsumsi bahan bakar, jadi pastikan untuk berkemas secara efisien. Pilih pakaian yang serbaguna dan dapat digunakan kembali serta perlengkapan mandi multiguna untuk meminimalkan sampah. Hindari membeli barang baru sebelum perjalanan, kecuali barang tersebut dibuat untuk bertahan selama bertahun-tahun mendatang.