Gurita Bisnis Aryo Djojohadikusumo, Keponakan Prabowo yang jadi Waketum ESDM Kadin

15 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Keponakan Presiden Prabowo Subianto, Aryo Puspito Setiaki Djojohadikusumo terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (WKU ESDM) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024-2029. Dia akan bertugas di bawah kepemimpinan Anindya Novyan Bakrie.

Pemilihan Aryo ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Kadin Indonesia Nomor 14/DP/III/II/2025 tentang Pengesahan dan Pengukuhan Penyempurnaan, Susunan, dan Komposisi Personalia Dewan Kehormatan, Dewan Usaha, Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029. Lantas, apa saja bisnis milik Aryo Djojohadikusumo?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daftar Bisnis Aryo Djojohadikusumo

Aryo Djojohadikusumo telah lama terlibat dalam gurita bisnis keluarganya. Pada awalnya, dia memegang berbagai jabatan komisaris di anak usaha Grup Arsari milik adik Presiden Prabowo sekaligus Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Sujono Djojohadikusumo. 

Grup Arsari beroperasi di dua sektor utama, yaitu pertambangan melalui PT Arsari Tambang dan energi terbarukan di bawah PT Arsari Enviro Industri. Melansir laman Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Grup Arsari didirikan pada 2013, yang berasal dari akronim nama ketiga anak Hashim Djojohadikusumo, yaitu Aryo, Sara (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo), dan Indra (Sitie Indra Djojohadikusumo). 

PT Arsari Tambang didirikan pada 2011 untuk menjalankan kegiatan operasional, eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pemrosesan, peleburan, pemurnian, penjualan, dan ekspor timah di Kepulauan Bangka Belitung. PT Arsari Tambang sebagai perusahaan induk, menaungi PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bemban, dan PT Aega Prima. 

Pada Jumat, 10 Mei 2024, Aryo Djojohadikusumo muncul dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan PT Solder Tin Andalan Indonesia di Kawasan Industri Tunas Prima Blok B1 Nomor 03, Kota Batam, Kepulauan Riau. Dia bertindak sebagai Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia. 

Adapun mengutip situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau, investasi PT Solder Tin Andalan Indonesia mencapai Rp 400 miliar, yang terdiri dari Rp 100 miliar untuk bangunan dan Rp 300 miliar untuk modal kerja. Perusahaan pun merekrut 80 karyawan tetap dan 200 tenaga kontrak. 

PT Solder Tin Andalan Indonesia memproduksi 200 ton tin solder powder per tahun, dengan target meningkat hingga Rp 16 ribu ton dan omset Rp 1,2 triliun per tahun. Produk perusahaan yang berbahan baku timah tersebut akan diolah untuk komponen elektronik dan diekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Cina, Taiwan, dan India. 

Aryo diketahui juga masih menjabat sebagai Pengawas Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD). Yayasan tersebut mendukung berbagai program di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan lingkungan, seperti di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat.

Harta Kekayaan Aryo Djojohadikusumo

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Aryo terpantau pertama kali menyampaikan total hartanya ketika menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) periode 2014-2019. 

Jumlah kekayaannya kala itu sebesar Rp 49.628.286.776 per 30 November 2014. Berselang tiga tahun menjabat, harta Aryo meningkat tajam hingga Rp 116.850.679.027 per 31 Desember 2017. 

Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Aryo adalah pada Jumat, 29 Maret 2019 dengan jumlah mencapai Rp 117.147.562.314. Berikut rinciannya:

  • Tanah dan bangunan: Rp 118.666.650.000.
  • Alat transportasi dan mesin: Rp 14.000.000.
  • Harta bergerak lainnya: -
  • Surat berharga: Rp 604.000.000.
  • Kas dan setara kas: Rp 528.898.579.
  • Harta lainnya: -
  • Utang: Rp 2.665.986.265. 

Dalam LHKPN-nya, Aryo mengaku memiliki empat bidang tanah dan/atau bangunan yang diklaim dari hasil sendiri dan hibah tanpa akta. Aset-aset properti tersebut tersebar di Jakarta Pusat, Bekasi, dan Badung (Bali), dengan luas berkisar antara 124 hingga 34.500 meter persegi. 

Selain itu, Aryo Djojohadikusumo juga menuliskan hanya mempunyai satu unit alat transportasi, yaitu motor Piaggio (2014) senilai Rp 14 juta. 

Ananda Ridho Sulistya, Eko Wahyudi, dan Budiarti Utami Putri berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |