REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Direktur Eksekutif Institut Hasyim Muzadi (IHM), Gus Muhammad Yusron Shidqi meminta santri tampil sebagai subjek aktif dalam percaturan sosial dan diplomasi global, bukan sekadar menjadi objek politik.
“Setiap santri memiliki potensi besar untuk berbuat baik dan berkontribusi bagi bangsa serta agama, bukan sekadar menjadi alat politik,” ujar putra bungsu almarhum KH Hasyim Muzadi itu dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Jumat (24/10/2025).
Hal ini juga telah ditegaskan Gus Yusron dalam seminar bertajuk “Refleksi Kritis Santri dalam Dunia Diplomasi” yang digelar IHM secara daring dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Rabu (23/10/2025) malam.
Ia menjelaskan, seminar ini lahir dari kegelisahan akan sejauh mana santri telah menggunakan daya tawarnya untuk menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin, bukan justru mengeksploitasi identitas keislaman demi kepentingan pribadi.
Gus Yusron menekankan pentingnya santri membangun bargaining power melalui ilmu, moral, dan strategi, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
Ia juga mendorong pesantren untuk terus merumuskan relevansinya di tengah perubahan dunia modern agar santri mampu berperan aktif di kancah global, memperkuat citra Islam yang damai, dan memberi manfaat bagi bangsa.
Seminar yang diikuti puluhan peserta itu juga menghadirkan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Denny Lesmana, dan Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia, Farhan Abdul Majid, sebagai narasumber utama.
Dalam sambutan pembukaan, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati menekankan pentingnya peran santri dalam mendukung arah diplomasi Indonesia.
“Santri bukan hanya penjaga nilai, melainkan juga pembawa pesan diplomasi di mata dunia secara nyata,” ucapnya.
Ia menambahkan empat langkah strategis yang dapat dilakukan IHM, yakni penguatan kapasitas diplomasi santri, optimalisasi jalur global, kolaborasi multipihak, serta program pertukaran pemuda dan santri untuk memperkuat dialog lintas agama.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Dubai Denny Lesmana menyoroti pentingnya kompetensi lintas budaya dalam diplomasi modern.

3 hours ago
8










































