ilustrasi:kasus perceraian suami istri - Warga menunggu antrean pengurusan surat administrasi di Pengadilan Agama Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/10). Menurut data Pengadilan Agama Kota Bandung, sedikitnya 250 berkas kasus perceraian pasangan suami istri ditangani masuk ke Kantor Pengadilan Agama Bandung dengan 40 berkas kasus perceraian terjadi di kalangan Aparatur Sipil Negara sepanjang tahun 2017 hingga Oktober.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) mencatat angka perceraian di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data 2024, tercatat 466.359 kasus perceraian terjadi di berbagai daerah. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang sempat menurun menjadi 408.340 kasus.
"Ini tahun 2024 itu terjadi kasus perceraian sebanyak 466.359 kasus. Meskipun tahun 2023 ada turun 408.340 kasus," Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Abu Rokhmat saat konferensi pers "The Wonder of Harmony" di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan, kondisi ini beriringan dengan tren turunnya jumlah pernikahan yang tercatat di KUA. Menurut dia, situasi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah.“Kata kuncinya adalah memang secara angka perceraian selalu tinggi. Sementara ada kecenderungan pernikahan yang dicatatkan itu cenderung turun,” ucap Abu.
Jumlah pernikahan terus merosot tajam dalam lima tahun terakhir. Apabila pada 2018 data pernikahan tercatat sekitar 2,01 juta pasangan, maka jumlahnya menurun pada 2023 mencapai hanya 1,5 juta pasangan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kemenag terus menggencarkan edukasi dan literasi tentang pernikahan, termasuk melakukan kampanye tentang pentingnya kesiapan fisik dan mental untuk menikah. Abu bahkan menyebut ada kampanye terselubung dalam beragam kegiatan nikah massal yang digelar Kemenag.
“Yang sudah siap secara usia 19 tahun ke atas, secara fisik dan mental ayo kita menikah karena menikah itu akan mendapatkan keberkahan. Dunia ini terlalu berat kalau ditanggung sendirian. Ditanggung berdua saja berat, apalagi sendirian,” kata dia.
sumber : Antara

1 hour ago
8













































