SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ketua DPRD Jateng, Sumanto meminta Pemprov menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang masa libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, stabilitas harga sembako menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama pada kelompok menengah ke bawah.
Sumanto mengatakan, libur panjang akhir tahun identik dengan mudik, liburan, dan berkumpulnya keluarga. Maka kebutuhan akan bahan pokok bertambah karena meningkatnya konsumsi masyarakat. Politisi PDI Perjuangan ini menyoroti adanya tren kenaikan harga sejumlah komoditas seperti beras, telur, minyak goreng, hingga cabai. Ia meminta dinas terkait rutin memantau harga kebutuhan pokok agar kenaikannya masih dalam batas toleransi.
“Saya berharap kenaikannya masih dalam batas wajar karena meningkatnya permintaan. Jangan sampai naik terlalu tinggi sehingga memberatkan masyarakat,” ujarnya, Rabu, 10 Desember 2025.
Sumanto menambahkan, stabilitas harga perlu dijaga sejak awal dengan memastikan stok bahan pokok aman, distribusi lancar, dan pedagang tidak menaikkan harga tak wajar. Jika ada komoditas yang kenaikannya melebihi batas toleransi, Pemprov bisa melakukan intervensi dengan operasi pasar atau menggelar pasar murah.
Begitu juga jika terjadi kelangkaan komoditas di pasar, Pemprov bisa mengeluarkan cadangan pangan sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Pemantauan rutin ini juga perlu untuk mencegah adanya penimbunan bahan pokok oleh spekulan atau pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.
Pihak berwajib perlu ikut turun tangan karena terkadang beberapa oknum pedagang atau distributor menahan barang untuk menciptakan kelangkaan agar harga naik.
“Pemantauannya harusnya harian atau minimal mingguan, sehingga perubahan harga bisa diketahui lebih cepat dan dicegah sebelum berdampak luas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sumanto juga menekankan pentingnya memastikan ketersediaan stok bahan pokok di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Pemprov perlu memetakan wilayah rawan kekurangan komoditas serta memperkuat koordinasi dengan Bulog, distributor, dan pelaku usaha. Sebab, lanjutnya, jika stok aman, harga bisa dikendalikan. Namun jika suplai terganggu, masyarakat yang paling merasakan dampaknya.
“Stok ini penting karena selain meningkatnya permintaan, kelangkaan juga bisa terjadi akibat dampak cuaca ekstrem yang membuat petani gagal panen sehingga pasokan menurun,” katanya.
Rakor Forkopimda Jateng menjelang Nataru. Foto: dokSumanto menegaskan, DPRD Jateng akan terus mengawal kebijakan pengendalian harga kebutuhan pokok. Termasuk meminta Pemprov melakukan evaluasi berkala atas distribusi barang dan efektivitas intervensi yang sudah dilakukan. (Ali)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

















































