TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berbulan-bulan berkampanye, masyarakat Amerika Serikat di seluruh negara bagiannya telah menentukan pilihannya untuk Presiden AS berikutnya dalam Pemilu AS 2024.
Antara calon presiden Kamala Harris dan Donald Trump. Begitu tempat pemungutan suara (TPS) ditutup dan suara mulai dihitung di seluruh negeri, masyarakat akan menantikan hasil dari berbagai pemilihan, mulai dari lokal hingga nasional. Dalam proses ini, exit poll menjadi tontonan masyarakat dalam memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu, meskipun bukan hasil resmi.
Apa Itu Exit Poll?
Exit poll adalah metode pengumpulan data melalui wawancara dengan pemilih yang baru saja keluar dari TPS. Dikutip dari laman USA Today, survei ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang demografi pemilih dan preferensi mereka dalam pemilu. Exit poll merupakan satu-satunya survei nasional terhadap pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya, sehingga dapat memberikan informasi berharga tentang kecenderungan pemilih.
Exit poll juga membantu organisasi berita dalam memahami kemungkinan hasil yang muncul smapai hari perhitungan selesai. Data yang dikumpulkan dapat mengungkapkan kandidat yang mungkin unggul dalam pemilu. Meski belum merupakan hasil resmi, informasi ini memberikan indikasi awal tentang bagaimana arah suara pemilih.
Siapa yang Mengadakan Exit Poll?
Exit poll di Amerika Serikat dilakukan oleh Edison Research sejak 2003. Mereka bekerja sama dengan National Election Pool, yang terdiri dari jaringan media besar seperti ABC News, CBS News, CNN, dan NBC News. Jaringan-jaringan ini berbagi sumber daya untuk melakukan exit poll, namun tetap melakukan analisis dan laporan independen berdasarkan hasil yang diperoleh.
Pemilih yang diwawancarai dalam exit poll akan diminta menjawab beberapa pertanyaan, seperti kandidat presiden pilihan mereka atau kandidat dalam pemilihan lokal dan negara bagian. Selain itu, exit poll juga mengajukan pertanyaan yang lebih luas terkait isu utama yang mempengaruhi pilihan pemilih, seperti ekonomi, imigrasi, atau hak aborsi.
Data demografis pemilih, seperti usia, ras, dan jenis kelamin, juga dikumpulkan untuk memberikan analisis yang lebih mendalam tentang kecenderungan pemilih.
Metode Pengumpulan Data Exit Poll
Ada tiga cara utama dalam mengadakan exit poll. Untuk pemilih yang memilih melalui pos, Edison Research menghubungi mereka melalui telepon, email, atau pesan teks. Untuk pemilih yang melakukan pencoblosan langsung pada hari pemilu, survei dilakukan dengan wawancara langsung di luar TPS. Exit poll ini dilakukan secara anonim untuk menjaga privasi pemilih.
Jumlah Responden dalam Exit Poll
Menurut NBC News, exit poll nasional dalam Pemilu 2024 ini melibatkan sekitar 20.000 pemilih. Jumlah responden di setiap negara bagian utama berkisar antara 1.500 hingga 2.500 orang, tergantung kepadatan pemilih di negara bagian tersebut. Pada pemilu 2020, Edison Research berhasil mewawancarai lebih dari 100.000 pemilih, termasuk 30.000 melalui telepon sebelum hari pemilu.
Di Indonesia, exit poll juga dikenal sebagai metode hitung cepat yang mirip dengan quick count. Namun, ada perbedaan mendasar. Quick count menggunakan data dari hasil penghitungan suara di TPS sebagai sampel, sementara exit poll menggunakan pemilih di TPS sebagai responden. Exit poll di Indonesia bertujuan untuk memetakan demografi pemilih dan tidak berfungsi sebagai prediksi langsung kemenangan pemilu.
Artikel ini terbit di bawah judul Hasil Sementara Pemilu AS Dipantau Dalam Exit Poll, Bagaimana Mekanismenya?