Heboh Worldcoin di Bekasi, Praktisi ICT Imbau Publik Kawal Data Biometrik

5 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi kembali mengingatkan masyarakat ihwal risiko kebocoran data biometrik dan risiko aset kripto. Imbauan ini masih berkaitan dengan langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membekukan operasional Worldcoin dan WorldID karena dugaan aktivitas mencurigakan.

“Uang kripto itu pergerakannya sulit diprediksi. Kadang bisa naik, tiba-tiba bisa turun tajam,” ujarnya ketika dihubungi Tempo pada Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Heru, aset kripto kerap digunakan untuk modus penipuan digital di Indonesia. Salah satu contoh yang paling kentara adalah penipuan dan investasi ilegal oleh Doni Salmanan melalui Binary Option, pada 2022. Pria yang dikenal sebagai ‘crazy rich Bandung’ itu ditahan setelah aktif mempromosikan aplikasi binary option, Quotex, melalui YouTube dan media sosial lainnya. Dia menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Layanan binary option merupakan taruhan digital, ketika pengguna menebak naik turunnya harga aset. Aplikasi Quotex yang ternyata tidak terdaftar secara resmi menyebabkan banyak penggunanya merugi. Pada Maret 2022, Doni masuk ke bui karena dugaan penipuan dan pidana pencucian uang.

“Ujung-ujungnya merugikan pengguna dalam jumlah yang cukup besar, bahkan ratusan juta atau miliaran,” kata dia.

Heru juga menekankan pentingnya perlindungan data biometrik seperti retina mata. “Biometrik ini kan merupakan hal yang menurut undang-undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) sangat dilindungi,” ucapnya.

Komdigi membekukan layanan Worldcoin dan WorldID untuk sementara mulai Ahad, 4 Mei 2025, karena adanya laporan soal antrean warga di Bekasi dan Depok yang ingin mendaftar dan melakukan pemindaian retina di kantor Worldcoin. Mereka yang rela memindai mata disebut-sebut bisa menerima imbalan uang tunai sebesar Rp 300-800 ribu.

Dilansir dari World, Worldcoin merupakan mata uang kripto operatif yang diatur melalui mekanisme tata kelola oleh jaringan global bernama World Network. Worldcoin merupakan proyek kripto besutan Chief Executive Officer OpenAI Sam Altman. Adapun World ID adalah bagian dari Worldcoin yang menggunakan data biometrik sebagai identitas pengguna.

Heru mengimbuhkan, data biometrik sangat sensitif dan merupakan lapisan terakhir perlindungan data pribadi yang harus dijaga ketat. Data vital yang biasanya berupa retina dan iris mata, maupun cap jempol, tidak boleh dibagikan secara sembarangan.

“Kalau data kita bocor, seperti nama, alamat, KTP, dan segala macam, biometrik adalah pertahanan terakhir,” kata dia.  

Ia juga menekankan agar masyarakat tidak mudah percaya pada pihak manapun yang mengklaim mampu menjaga data, karena saat ini tidak ada yang benar-benar dapat dipercaya.

Pengembang Worldcoin, Tools for Humanity (TFH), menyatakan penghentian operasional itu dilakukan secara sukarela sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai persyaratan izin dan lisensi yang berlaku di Indonesia. Manajemen menyatakan siap menindaklanjuti kekurangan dalam perizinan, bila memang ditemukan oleh regulator.  

“Kami berharap dapat terus melanjutkan dialog konstruktif dan suportif yang telah terjalin selama setahun terakhir dengan pihak pemerintah terkait,” demikian pernyataan Tools for Humanity dalam keterangan yang diterima Tempo pada Senin, 5 Mei 2025.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |