REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hotel Aman di New York sedang disorot publik lantaran, mahasiswi asal Indonesia, Glory Lamria, yang viral usai berenang di hotel mewah tersebut. Aksi Glory menjadi sorotan sebab ia merupakan salah satu diaspora yang ditugaskan menyambut Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Namun mengutip informasi dari berbagai sumber, Hotel Aman yang jadi lokasi Glory berenang tersebut merupakan salah satu hotel sangat mewah di New York. Bukan hanya itu saja, Aman Group yang menaungi hotel Aman New York, ternyata menyimpan cerita bersejarah terkait dengan Indonesia.
Saat ini, CEO sekaligus Chairman dan Pemilik Aman Group ialah Vladislav Doronin asal Rusia. Sebelum beralih ke tangannya, pendirian Hotel Aman adalah seorang pria asal Sukabumi bernama Adrian Willem Ban Kwie Lauw-Zecha atau dikenal dengan Adrian Zecha.
Adrian Zecha lahir di Sukabumi pada 1933 dari keluarga Law-Sim-Zecha, pemilik hak ulayat klan Peranakan China dan Republik Ceko yang ternama. Ia adalah cicit Louisa Zecha, wanita Indo-Eropa keturunan Ceko, dari pernikahannya dengan Law Tek Lok, Luitenant der Chinezen (Letnan Cina) dari Bekasi.
Pamannya, Chester Sim Zecha, adalah politikus kolonial dan tokoh masyarakat di Volksraad Hindia Belanda. Adrian Zecha juga merupakan sepupu dari Che Engku Chesterina atau Sim-Zecha, bangsawan Kerajaan Malaysia.
Pada 1956, ketika Zecha berumur 23 tahun, Presiden Soekarno menasionalisasi perusahaan swasta. Banyak anggota keluarga Lauw-Sim-Zecha melarikan diri ke Singapura, Belanda, dan berbagai negara lainnya. Saat itu, Adrian Zecha bekerja di majalah Time di New York. Sebelum masuk bisnis perhotelan, ia sempat berkecimpung di industri media.
Sekitar dua dekade Zecha bergelut di media. Pada 1961, ia meluncurkan Asia Magazine, koran regional berwarna pertama di Asia. Pada 1970, ia memulai majalah baru yang berfokus pada perjalanan dan gaya hidup bernama Orientasi di Hong Kong.
Pengalaman Zecha di industri hotel bermula pada 1972 dengan turut mendirikan Regent International Hotel, salah satu kelompok hotel mewah pertama di Asia. Ia kemudian mendirikan hotel sendiri pada 1988 di Phuket, Thailand, dengan biaya 4 juta dolar AS.
Pendirian hotel itu berangkat dari ketidakpuasan Zecha terhadap konsep hotel konvensional yang dianggap menghalangi keindahan lokasi wisata. Ia membangun hotel berkonsep eksklusif dan minimalis dengan hanya sekitar 40–50 kamar.
Pada 1987, hotel itu selesai dibangun dengan nama Amanpuri, gabungan kata “aman” dalam bahasa Indonesia dan “puri” yang berarti suaka dalam bahasa Sanskerta. Harga menginap di Amanpuri jauh lebih mahal dibandingkan hotel-hotel sekitarnya.
Bisnis hotelnya terus berkembang ke berbagai negara. Namun, pada medio 2013 atau 2014, Aman Group dibeli Vladislav Doronin dari Rusia yang kini menjabat CEO.
Aman Group kini memiliki 36 hotel, resor, dan hunian di 20 negara, 15 di antaranya berlokasi di situs-situs yang dilindungi Unesco. Di Indonesia, salah satu yang terkenal adalah Hotel Amanjiwo di Magelang, Jawa Tengah, dekat Candi Borobudur.