Houthi Umumkan Jenderalnya Gugur dalam Tugas, Israel Klaim Dalangi Pembunuhan

2 hours ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Houthi di Yaman, pada Kamis (16/10/2025), mengumumkan bahwa salah satu pemimpin militer senior mereka, Muhammad Abd Al-Karim al-Ghamari, telah terbunuh saat tengah menjalankan tugasnya. Al-Ghamari merupakan kepala staf umum pasukan Houthi.

Dalam pengumumannya Houthi tak menjelaskan secara detail penyebab kematian al-Ghamari. Tanpa secara langsung menuding Israel atas kematian al-Ghamari, Houthi mengatakan bahwa konflik dengan Israel belum berakhir. "Israel akan menerima hukuman yang setimpal atas kejahatan yang telah dilakukannya," ungkap Houthi.

Ghamari adalah anggota "Kantor Jihad" Houthi. Kantor tersebut dipimpin Abdul Malik al-Houthi, yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeklaim bahwa al-Ghamari terbunuh akibat serangan negaranya. "Kami juga akan melakukan hal yang sama terhadap ancaman apa pun di masa mendatang," ujar Katz.

Pada Agustus lalu, Israel menargetkan kepala staf kelompok Houthi, menteri pertahanan, dan tokoh senior lainnya dalam serangan udara ke Sanaa, Yaman. Perdana menteri Yaman dari Houthi, Ahmed al-Rahawi, serta beberapa menteri Houthi lainnya, terbunuh akibat serangan tersebut.

Saat itu Israel mengatakan bahwa serangan udara ke Sanaa menargetkan al-Ghamari, menteri pertahanan, dan pejabat senior lainnya. Eskalasi Houthi dengan Israel secara bertahap terjadi sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Sebagai bentuk dukungannya kepada kelompok perlawanan Palestina, Houthi secara berkala menembakkan rudal ke Israel. Kapal Israel atau kapal-kapal kargo yang tengah berlayar menuju Israel dan melintasi Laut Merah turut menjadi target serangan Houthi.

Houthi menyerang kapal-kapal tersebut menggunakan rudal dan pesawat nirawak. Akibat serangkaian serangan Houthi, sejumlah perusahaan kargo sempat memutuskan untuk menghindari wilayah perairan Laut Merah dan memilih rute memutar.

Pada Januari 2024, AS dan Inggris memutuskan menyerang basis Houthi di Yaman. Hal itu karena Houthi terus melancarkan serangan kapal-kapal kargo dari dan menuju Israel. Namun Houthi menegaskan, serangan AS dan Inggris ke Yaman tak akan menghentikan dukungan perlawanan mereka untuk Palestina.

Pekan lalu, pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan, kelompoknya akan memantau kepatuhan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata yang sudah tercapai di Jalur Gaza. Dia menegaskan akan melanjutkan dukungan untuk Gaza jika Israel gagal mematuhinya. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |