TEMPO.CO, Jakarta - Hujan memiliki dampak yang beragam pada suasana hati seseorang. Bagi sebagian orang, hujan membawa ketenangan dan semangat, sementara bagi yang lain, hujan justru membuat mereka merasa lesu dan tertekan.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan cuaca, khususnya hujan, dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang, baik dengan cara yang positif maupun negatif. Mari kita eksplorasi bagaimana hujan dapat memengaruhi mood, baik yang bersemangat maupun yang cenderung lesu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan Membuat Bersemangat
Meski banyak orang merasa malas dan terkurung di dalam rumah saat hujan turun, hujan ternyata juga dapat membawa dampak positif bagi sebagian orang. Salah satu faktor yang mendasari hal ini adalah fenomena ion negatif yang tercipta selama hujan.
Ketika tetesan hujan mengenai tanah, ion negatif terbentuk dan masuk ke dalam udara. Dikutip dari BBC, seorang ahli kimia dari Cardiff University, Niek Buurma, menjelaskan bahwa ion negatif ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi.
Menurutnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup ion negatif ini dapat memberikan efek positif pada suasana hati seseorang, bahkan digunakan dalam pengobatan gangguan suasana hati musiman seperti Seasonal Affective Disorder (SAD).
Selain itu, hujan juga menciptakan udara yang lebih segar. Tetesan hujan membantu membersihkan partikel debu dan polusi di udara, sehingga udara menjadi lebih bersih dan nyaman untuk dihirup.
Tak hanya itu, bau khas yang tercium setelah hujan, yang dikenal dengan nama petrichor, dapat memberikan rasa nyaman dan menenangkan bagi banyak orang. Ini berkat senyawa geosmin yang dihasilkan oleh bakteri di tanah yang terbawa oleh tetesan air.
Bagi mereka yang menikmati suasana tenang yang dibawa oleh hujan, berjalan-jalan atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan, meski hujan, bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menghilangkan stres. Aktivitas tersebut tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga untuk menjaga hubungan sosial dengan bertemu orang lain di luar rumah.
Hujan Membuat Lesu
Di sisi lain, hujan juga dapat menurunkan mood dan energi seseorang. Salah satu penyebab utama perasaan lesu saat hujan adalah kurangnya paparan sinar matahari. Ketika hujan berlangsung lama, langit yang mendung membuat cahaya matahari sulit untuk mencapai permukaan bumi.
Menurut seorang profesor psikiatri di University of Washington, sinar matahari berperan penting dalam menjaga kesehatan mental kita. Cahaya matahari dapat dianggap sebagai obat alami. Ketika ada terlalu sedikit sinar matahari, manusia dapat merasakannya, baik secara emosional maupun fisik.
Kurangnya sinar matahari menyebabkan produksi serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam menjaga suasana hati, terganggu. Hal ini dapat menyebabkan perasaan depresi atau cemas pada beberapa orang.
Di samping itu, kurangnya cahaya juga memengaruhi produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur kita. Ketika tidur terganggu, energi dan suasana hati kita sepanjang hari.
Hujan yang terus-menerus juga dapat membuat seseorang merasa lebih malas dan kurang termotivasi untuk beraktivitas. Kurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial, yang sering kali terhambat oleh cuaca buruk, dapat menyebabkan perasaan kesepian dan lelah. Penurunan energi ini akan semakin memperburuk suasana hati, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap cuaca.
Hujan juga dapat meningkatkan kecemasan terkait dengan perubahan iklim. Dampak perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrim, seperti hujan yang lebih intens, dapat menyebabkan perasaan cemas yang mendalam, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang sering dilanda bencana alam seperti banjir.
Mengatasi Perubahan Mood Akibat Hujan
Meski hujan dapat memengaruhi suasana hati, ada beberapa cara untuk menghadapinya. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak negatif hujan adalah dengan tetap terpapar cahaya alami.
Meskipun cuaca mendung, cahaya di luar tetap lebih terang dibandingkan di dalam ruangan, sehingga keluar untuk berjalan-jalan atau sekadar beristirahat di luar bisa membantu memperbaiki mood. Berolahraga, meski hanya sejenak, juga bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan energi dan mengurangi perasaan malas.
Selain itu, menjaga hubungan sosial dan tetap aktif berinteraksi dengan orang lain juga dapat mencegah perasaan kesepian yang sering muncul akibat hujan. Meskipun hujan membuat kita lebih memilih berada di dalam rumah, keluar untuk bertemu teman atau sekadar menikmati alam dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan.
Pada akhirnya, reaksi terhadap hujan sangat bergantung pada kepribadian masing-masing. Bagi sebagian orang, hujan bisa menjadi waktu yang menyenangkan untuk bersantai, sementara bagi yang lain, hujan dapat membawa dampak emosional yang kurang baik. Dengan memahami bagaimana hujan dapat memengaruhi mood, kita bisa lebih siap dalam menghadapi dampak cuaca terhadap kondisi mental kita.