Hujan Lebat di Jawa dan Jakarta Diprediksi Hingga 7 November, Ini Peringatan BMKG

7 hours ago 8

Petugas SDA membawa karung berisi pasir untuk menghalangi air masuk di kawasan RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Banjir yang terjadi sejak kemarin sore itu disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah Jakarta di tambah dengan jebolnya Tanggul Baswedan di wilayah tersebut. Menurut salah satu warga, Iin, banjir terjadi sejak Kamis (30/10/2025) pukul 15.30 dengan ketinggian air mencapai satu meter. Iin berharap Tanggul Baswedan segera diperbaiki agar banjir tidak kembali merendam rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat masih dapat terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta hingga 7 November 2025. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo di Jakarta, Senin (3/11/2025), mengatakan bahwa hasil analisis dan prediksi dari tim Meteorologi Publik menunjukkan pola cuaca basah masih mendominasi wilayah selatan dan tengah Pulau Jawa.

“Prediksi kami menunjukkan hujan intensitas tinggi sudah mulai terjadi sejak pagi hari dan mencapai puncaknya antara pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB. Setelah itu malam sedikit mereda,” ujarnya.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Budi menjelaskan, data radar BMKG menunjukkan intensitas hujan tertinggi pada hari ini tercatat di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan curah 83,2 milimeter dan di Tasikmalaya, Jawa Barat, sebesar 74,6 milimeter. Meski demikian, ia memastikan hingga kini kondisi cuaca di wilayah Jakarta masih relatif aman karena hujan terkonsentrasi di bagian selatan.

“Jakarta bagian selatan mulai hujan sejak pukul 15.00 WIB, sementara wilayah lainnya masih terkendali,” katanya.

Sebagai langkah mitigasi, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan operasi modifikasi cuaca di tiga posko utama, yaitu di Semarang, Solo, dan Jakarta (Halim Perdanakusuma) untuk mengatur lokasi jatuhnya hujan agar tidak menimbulkan genangan di area padat penduduk.

“Operasi ini merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan,” ujar Budi.

Ia menambahkan, pelaksanaan OMC di Pulau Jawa dilakukan berdasarkan permintaan resmi pemerintah daerah yang telah menetapkan status siaga darurat bencana.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang, serta menghindari aktivitas di area rawan banjir dan longsor selama periode cuaca ekstrem berlangsung.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |