IDAI Harap Pemerintah Tetapkan Bencana Sumatera Jadi Bencana Nasional

43 minutes ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, berharap pemerintah mengategorikan bencana Sumatera sebagai bencana nasional. Ia mengatakan cakupan dampak banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta Aceh sudah sangat luas dan dikhawatirkan memperparah gangguan kesehatan pada anak.

"Mudah-mudahan pemerintah bisa juga memasukkan ini sebagai bencana nasional ya. Karena saya kira sudah cukup besar dampaknya," kata dr Piprim dalam diskusi media yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Hingga saat ini, Pemerintahan Prabowo Subianto masih belum menetapkan status bencana nasional atas banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumatera. Padahal, per 30 November 2025, tercatat 442 orang tewas akibat banjir di Sumatera dan 402 orang masih hilang.

Dokter Piprim menyebut anak-anak termasuk kelompok yang paling rentan dan perlu mendapat perlindungan optimal dalam situasi bencana. Menurutnya, anak-anak berisiko mengalami trauma psikologis serta gangguan kesehatan.

"Selain lansia, ibu hamil, dan difabel, anak-anak ini menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan dan perlu kita lindungi. Anak-anak bisa mengalami trauma, ketakutan, cemas, bahkan mimpi buruk. Anak-anak bisa mengalami trauma, ketakutan, kecemasan, bahkan mimpi buruk," kata dr Piprim.

Untuk membantu meregulasi trauma tersebut, dr Piprim menyarankan dokter dan relawan untuk membantu anak-anak melewati fase akut pascabencana. Misalnya dengan mengajak mereka bermain atau melakukan aktivitas ringan seperti menggambar untuk mengalihkan perhatian anak.

"Aktivitas-aktivitas menggambar, bermain, perlu juga dilakukan karena ini bisa jadi salah satu opsi untuk mengatasi trauma anak-anak di fase-fase akut ini," kata dr Piprim.

Selain aspek psikologis, pemenuhan kebutuhan dasar anak dinilai perlu menjadi perhatian utama. Dokter Pimprim menekankan pentingnya memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi dan akses air bersih yang aman.

la mengatakan IDAl Cabang Sumatera Utara telah menyalurkan bantuan air bersih. Hal ini dinilai krusial guna mencegah anak-anak terkena penyakit menular, seperti campak yang berpotensi menyebar di pengungsian.

"Biasanya di pengungsian itu ada penyakit campak yang mudah sekali nanti bisa menyebar kemana-mana. Oleh karena itu, imunisasi pada anak-anak di tempat pengungsian ini juga menjadi salah satu hal yang mungkin perlu diupayakan," ujar dr Piprim.

Dia juga menekankan pentingnya dukungan terhadap ibu menyusui di daerah bencana, agar mereka tetap bisa memberikan ASI. Panduan-panduan terkait hal ini telah disiapkan melalui Satgas ASI IDAI.

"Semoga musibah ini segera bisa diatasi dengan baik. Karena saya yakin dampak bencana ini bukan hanya heboh di media sosial, tapi nyata di lapangan," ujar dr Piprim.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |